Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut pasar, rumah sakit, dan lembaga pendidikan sebagai klaster penyebaran baru virus corona yang memicu peningkatan kasus COVID-19 di Semarang, ibu kota Jawa Tengah.
"Dalam dua hari terakhir ini ada tambahan 17 orang yang sudah terkonfirmasi (positif COVID-19)," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Jumat.
Ia menyebut peningkatan aktivitas masyarakat di jalan, pasar, dan pusat belanja menjelang Lebaran berkontribusi pada peningkatan kasus infeksi virus corona penyebab COVID-19 di Kota Semarang.
"Masyarakat seakan lupa kalau sedang menghadapi pandemi COVID-19," katanya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Semarang menggelar pemeriksaan massal di pusat-pusat perbelanjaan serta tempat usaha dalam upaya menemukan kasus dan mencegah penyebaran COVID-19.
Kalau dalam pemeriksaan massal di fasilitas umum ditemukan ada yang terindikasi atau positif terserang COVID-19, Hendi mengatakan, maka fasilitas umum yang bersangkutan akan ditutup.
"Begitu juga dengan pasar. Kalau hasil tesnya cukup banyak yang reaktif atau positif juga akan ditutup," katanya.
Berita Terkait
Pemprov Sulawesi Barat mengintensifkan vaksinasi ternak cegah penyebaran PMK
Kamis, 7 Maret 2024 10:23 Wib
Polda Metro Jaya panggil saksi ahli dalam kasus penyebaran hoaks oleh Aiman Witjaksono
Sabtu, 17 Februari 2024 19:33 Wib
TPHP Sulbar menyusun langkah strategis cegah penyebaran ASF
Selasa, 6 Februari 2024 20:23 Wib
Dinas TPHP Sulbar indetifikasi kematian ternak babi di Papalang Mamuju
Minggu, 28 Januari 2024 19:17 Wib
Aiman Witjaksono: Saya mengingatkan netralitas pada pemilu justru malah dipidana
Jumat, 26 Januari 2024 15:20 Wib
Mahfud MD minta OJK atur penyebaran informasi perbankan
Selasa, 9 Januari 2024 5:44 Wib
Karantina Sulbar sosialisasikan peran Karantina cegah penyebaran penyakit
Rabu, 20 Desember 2023 21:12 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib