Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyebutkan bahwa ia telah mengarahkan Pemerintah Kota Makassar untuk merumuskan peraturan wali kota terkait penegasan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di masyarakat.
"Kami telah mengarahkan agar pemkot Makassar segera mengeluarkan perwali dan ini sedang dibahas dan dirumuskan seperti apa itu," katanya di Makassar, Kamis.
Nurdin Abdullah mengakui bahwa usulan peraturan daerah ini sebelumnya telah disampaikan oleh Tim Analisis Pengendalian COVID-19 Sulsel sebagai langkah tegas kepada masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi.
Peraturan tersebut, katanya, diusulkan sebagai salah satu upaya agar masyarakat semakin patuh dan sadar menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, membiasakan cuci tangan dan menghindari keramaian.
Ketua Tim Analisis Satgas Pengendalian COVID-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin mengemukakan untuk situasi pandemi, kepatuhan mesti disertai dengan penegakan disiplin tinggi.
"Jadi hal-hal yang bersifat imbauan kurang efektif untuk jangka pendek. Jadi harus intensif secara paralel. Nah kalau ada hukum, ada dasar untuk bertindak," katanya.
Sikap tegas disampaikan pula oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) HM Jusuf Kalla yang sehari sebelumnya mengunjungi Posko Gugus Tugas Pengendalian COVID-19 Sulsel di Makassar.
"Tingkat disiplin kita perlu lebih keras lagi, jadi tolong masyarakat harus kerja keras dalam penanganan corona ini agar penularannya tidak lagi meningkat," katanya.
Menurutnya, sikap keras ke masyarakat sangat perlu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pencegahan wabah ini semakin meluas, seperti yang telah dilakukan sejumlah negara.
Perlawanan juga menjadi penekanan penting yang disampaikan Ketua DMI Pusat itu terhadap pencegahan virus corona kepada masyarakat Sulsel, salah satunya dengan bersama-sama memberi edukasi kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri dan memberi penegasan protokol kesehatan.
"Upaya mematikan virus perlu lebih keras lagi, karena kita seakan menunggu. Harus diajari masyarakat berdisiplin," ujarnya.
Menurutnya, kemampuan orang tinggal di rumah hanya dua bulan, baik secara fisik maupun ekonomi. Oleh karena itu, menghindar (disiplin protokol kesehatan) dan mematikan virus dinilai cara tepat untuk memutus mata rantai COVID-19.
"Saya datang ke sini hanya untuk katakan ewako, jangan ngomong saja, tapi mari kita berbuat. PMI siap menyuplai kebutuhan asal ada gerakan bersama," ujarnya.
Berita Terkait
PLN menerangi rumah 876 keluarga di 33 dusun Provinsi Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 22:18 Wib
Gubernur Sulsel :sebut 12 Ribu warga terdampak banjir di Wajo
Sabtu, 4 Mei 2024 22:17 Wib
Pj Bupati Luwu mengapresiasi stakeholder bantu korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 22:15 Wib
Pemprov Sulsel kirim bantuan menggunakan helikopter ke Latimojong
Sabtu, 4 Mei 2024 18:43 Wib
PMI Sulsel kerahkan relawan kirim bantuan untuk korban bencana
Sabtu, 4 Mei 2024 18:43 Wib
BMKG IV Makassar mengimbau masyarakat waspadai bencana hidrometeorologi
Sabtu, 4 Mei 2024 18:19 Wib
Mantan Gubernur Sulsel salurkan 60 ton beras untuk korban banjir Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 18:08 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib