Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, melemah karena masih tertekan peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di dunia.
Rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp14.265 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.245 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah yang pagi hari sempat menguat kembali melemah dipicu jumlah kasus COVID-19 yang masih terus naik.
"Ada tarik menarik sentimen dan kelihatannya menjelang sore kekhawatiran pasar masih tinggi dengan terus meningkatnya kasus COVID-19 di dunia," ujarnya.
Selain itu, lanjut Ariston, Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataan tertulisnya pagi ini juga mengungkapkan bahwa ketidakpastian masih tinggi di tengah pandemi.
"Ini memberikan sentimen negatif ke rupiah," katanya.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.170 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.165 per dolar AS hingga Rp14.303 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.302 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.369 per dolar AS.
Berita Terkait
Ekspor Sulsel Maret 2024 capai Rp190 juta dolar AS, meningkat 40 persen
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
DJBC: Neraca perdagangan Sulsel surplus 103 juta dolar AS
Senin, 29 April 2024 18:15 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Erick Thohir meminta BUMN bijaksana beli dolar sesuai prioritas
Jumat, 19 April 2024 17:59 Wib
Staf khusus III Menteri BUMN: Erick Thohir tidak perintahkan borong dolar
Jumat, 19 April 2024 15:16 Wib
Mantan ajudan SYL mengaku menyerahkan tas berisi dolar AS ke ajudan Firli
Rabu, 17 April 2024 15:38 Wib
BPS sebut ekspor Sulsel Februari 2024 capai 135 juta dolar AS
Selasa, 2 April 2024 15:10 Wib
Kurs rupiah naik 12 poin menjadi Rp15.759 per dolar AS
Rabu, 6 Maret 2024 9:45 Wib