Rantepao, Sulsel (ANTARA News) - Angin puting beliung disertai hujan deras yang terjadi di kawasan Pasar Bolu, Kecamatan Tallung Lipu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, merusak puluhan bangunan namun tidak ada korban jiwa.
Sedikitnya dua rumah penduduk, puluhan lapak milik pedagang, dan delapan lumbung padi milik warga sekitar rusak berat, disamping sejumlah pohon tumbang dan memorak-porandakan papan reklame serta baliho pada calon bupati dan wakil bupati Toraja Utara.
Musibah yang terjadi sekitar pukul 02.00 WITA dini hari ini juga mengakibatkan aliran listrik padam total. Musibah ini diperparah dengan tergenangnya kawasan pasar akibat tidak berfungsinya drainase.
Meski tidak ada korban manusia yang luka maupun tewas namun kerugian material yang ditimbulkan bencana ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Salah seorang warga, Julius, di Rantepao, Selasa, mengatakan, hujan deras disertai angin kencang terus melanda kawasan tersebut sejak Senin malam.
"Bahkan pada malam hari sempat terjadi hujan es selama kurang lebih 15 menit," tuturnya.
Menurut dia, puluhan lapak milik pedagang dan dua rumah tersebut dalam kondisi rusak berat, karena terbuat dari kayu, sehingga saat terjadi angin puting beliung, bangunan tersebut sangat mudah rusak.
Selain itu, beberapa rumah warga di sekitar lokasi kejadian mengalami kerusakan pada bagian atap.
Sedangkan padamnya aliran listrik di kawasan tersebut dikarenakan putusnya kabel listrik akibat pohon yang tumbang.
"Saat angin puting beliung terjadi, tidak ada aktivitas di pasar, sehingga hanya menimbulkan kerugian materil," ucapnya.
Pemilik lapak yang tinggal di sekitar lokasi kejadian langsung mengevakuasi barang-barang dagangan serta puing-puing bangunan yang masih dapat digunakan.
"Hanya saja, genangan air di kawasan pasar semakin mempersulit proses evakuasi yang dilakukan oleh para pemilik lapak," tuturnya. (T.pso-103/R007)

