Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pemberian air susu ibu (ASI) pada bayi merupakan hak asasi yang harus dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat serta pemerintah.
"ASI merupakan kebutuhan dasar seorang bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya," kata dia pada webinar peringatan penyelanggaraan Pekan Menyusui Sedunia yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar Kemenkes pada 2018, capaian inisiasi menyusui dini (IMD) sebesar 58,2 persen. Kemudian dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 diketahui bahwa bayi usia kurang dari enam bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 52 persen.
Menkes mengatakan capaian atau cakupan IMD dan ASI eksklusif tersebut harus terus ditingkatkan. Berdasarkan hasil kajian global pada 2016, tidak menyusui berhubungan pada kehilangan nilai ekonomi senilai 300 miliar Dolar Amerika selama satu tahun.
Kedua, meningkatkan praktik menyusui dapat menyelamatkan lebih dari 820 ribu nyawa bayi setiap tahunnya. Selanjutnya kebaikan dari praktik menyusui dapat menurunkan angka kematian akibat infeksi sebanyak 88 persen pada bayi usia kurang dari tiga bulan.
Kebijakan tentang ASI eksklusif tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, tepatnya pasal 129 yang menyebutkan pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif.
Pemberian ASI eksklusif diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 dan telah ditetapkan turunan peraturan pemerintah tersebut menjadi Peraturan Menteri Kesehatan.
Pemerintah, ujar dia, dalam hal ini Kemenkes, telah melaksanakan edukasi, advokasi dan kampanye pemberian ASI eksklusif ke dalam berbagai program, di antaranya konseling menyusui, penyelenggaraan kelas ibu menyusui hingga kelas ibu balita.
Secara umum, katanya, dalam rangka penyelenggaraan Pekan Menyusui Sedunia, Indonesia mengangkat tema "Dukung Menyusui untuk Bumi yang Lebih Sehat".
Peringatan Pekan Menyusui Sedunia 2020 difokuskan pada dampak pemberian makan bayi terhadap dampak lingkungan dan keharusan untuk melindungi dan mempromosikan serta mendukung praktik menyusui bumi yang lebih sehat.
Berita Terkait
Presiden Jokowi menyoroti kerugian negara Rp180 triliun karena WNI berobat ke luar negeri
Rabu, 24 April 2024 12:49 Wib
Dinkes : Sulsel masuk 10 daerah dengan temuan kasus HIV terbanyak
Sabtu, 20 April 2024 21:45 Wib
Dinkes ungkap DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Dinkes Sulsel mendirikan pos layanan kesehatan pascalongsor di Toraja
Rabu, 17 April 2024 4:15 Wib
Biddokkes Polda Sulbar cek kesehatan sopir dan penumpang arus balik Lebaran
Selasa, 16 April 2024 21:35 Wib
Wali Kota Makassar pastikan layanan kesehatan selalu siap meski libur Lebaran
Rabu, 10 April 2024 6:27 Wib
Dinkes Sinjai pastikan layanan kesehatan tetap berjalan meski libur Lebaran
Selasa, 9 April 2024 19:41 Wib
BB Kekarantinaan Kesehatan Makassar perluas layanan ke Bandara Pongtiku Toraja
Selasa, 9 April 2024 7:37 Wib