PLN bantu alat tangkap ikan untuk nelayan Mamuju terdampak COVID-19
Mamuju (ANTARA) - Manajemen PT PLN (Persero) memberikan bantuan perahu dan alat tangkap ikan kepada nelayan di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, yang terdampak COVID-19, Rabu.
Bantuan perahu dan alat tangkap ikan tersebut diberikan kepada para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi di Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Barat Mahmud menyampaikan bahwa bantuan perahu dan alat tangkap ikan kepada nelayan tersebut merupakan salah satu program dari "Corporate Social Responsibility/CSR" PLN Peduli.
"Selain listrik yang andal, PLN juga senantiasa menghadirkan kepedulian bagi masyarakat. Melalui salah satu program CSR PLN Peduli kembali menyalurkan bantuan dan kali ini berupa perahu dan alat tangkap ikan bagi Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi di Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku," ujar Mahmud.
"Kami yang seharusnya berterima kasih kepada anggota Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi beserta seluruh masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Kalukku yang telah memberikan kesempatan kepada PLN untuk menjalankan salah satu kewajiban perusahaan, berupa penyaluran bantuan CSR kepada masyarakat dan UMKM yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi Abdul Rahman mengatakan perahu dan alat tangkap ikan itu akan sangat membantu keberlangsungan usaha kelompoknya karena dapat memangkas biaya penyewaan perahu.
"COVID-19 ini sangat mempengaruhi usaha kami. Hasil penjualan ikan yang kami tangkap tidak dapat menutupi biaya sewa perahu serta perawatannya. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan berupa perahu dan jala yang kami terima. Kami doakan semoga bapak ibu dari PLN selalu diberikan kelancaran dan kesehatan dalam bekerja," ucap Abdul Rahman.
Pada kesempatan yang sama, Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) Andi Rosdian, memohon dukungan serta doa restu dari masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Mamuju khususnya, dan Sulawesi Barat pada umumnya, untuk kelancaran pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar-Sulteng.
"Saat ini, PLN sedang mengejar pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan dari Sulbar sampai dengan Sulawesi Tengah. Diharapkan pembangunan ini dapat segera rampung sehingga rumah bapak/ibu tercukupi kebutuhan listrikya," kata Andi Rosdian.
Interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar-Sulteng merupakan pembangunan jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang tengah diupayakan oleh PLN.
Memiliki lintasan seanjang 180 kilo meter, jaringan transmisi tersebut akan melintas dari Kota Mamuju, Kabupaten Mamuju, Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah sampai ke Kabupaten Pasangkayu.
"Jaringan transmisi tersebut ditargetkan rampung pada September 2020. Progres fisik rata-rata pembangunan tersebut kini telah mencapai 80 persen," katanya.
Sampai dengan Agustus 2020, PLN UIP Sulbagsel melalui PLN Peduli telah menyalurkan bantuan CSR senilai total Rp593.293.700.
Selain bantuan bertemakan pengentasan kemiskinan, bantuan dengan beragam sektor lain juga disalurkan secara tersebar di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan serta Sulawesi Tenggara.
Bantuan perahu dan alat tangkap ikan tersebut diberikan kepada para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi di Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Barat Mahmud menyampaikan bahwa bantuan perahu dan alat tangkap ikan kepada nelayan tersebut merupakan salah satu program dari "Corporate Social Responsibility/CSR" PLN Peduli.
"Selain listrik yang andal, PLN juga senantiasa menghadirkan kepedulian bagi masyarakat. Melalui salah satu program CSR PLN Peduli kembali menyalurkan bantuan dan kali ini berupa perahu dan alat tangkap ikan bagi Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi di Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku," ujar Mahmud.
"Kami yang seharusnya berterima kasih kepada anggota Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi beserta seluruh masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Kalukku yang telah memberikan kesempatan kepada PLN untuk menjalankan salah satu kewajiban perusahaan, berupa penyaluran bantuan CSR kepada masyarakat dan UMKM yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Nelayan Karya Abadi Abdul Rahman mengatakan perahu dan alat tangkap ikan itu akan sangat membantu keberlangsungan usaha kelompoknya karena dapat memangkas biaya penyewaan perahu.
"COVID-19 ini sangat mempengaruhi usaha kami. Hasil penjualan ikan yang kami tangkap tidak dapat menutupi biaya sewa perahu serta perawatannya. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan berupa perahu dan jala yang kami terima. Kami doakan semoga bapak ibu dari PLN selalu diberikan kelancaran dan kesehatan dalam bekerja," ucap Abdul Rahman.
Pada kesempatan yang sama, Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) Andi Rosdian, memohon dukungan serta doa restu dari masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Mamuju khususnya, dan Sulawesi Barat pada umumnya, untuk kelancaran pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar-Sulteng.
"Saat ini, PLN sedang mengejar pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan dari Sulbar sampai dengan Sulawesi Tengah. Diharapkan pembangunan ini dapat segera rampung sehingga rumah bapak/ibu tercukupi kebutuhan listrikya," kata Andi Rosdian.
Interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar-Sulteng merupakan pembangunan jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang tengah diupayakan oleh PLN.
Memiliki lintasan seanjang 180 kilo meter, jaringan transmisi tersebut akan melintas dari Kota Mamuju, Kabupaten Mamuju, Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah sampai ke Kabupaten Pasangkayu.
"Jaringan transmisi tersebut ditargetkan rampung pada September 2020. Progres fisik rata-rata pembangunan tersebut kini telah mencapai 80 persen," katanya.
Sampai dengan Agustus 2020, PLN UIP Sulbagsel melalui PLN Peduli telah menyalurkan bantuan CSR senilai total Rp593.293.700.
Selain bantuan bertemakan pengentasan kemiskinan, bantuan dengan beragam sektor lain juga disalurkan secara tersebar di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan serta Sulawesi Tenggara.