Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menetapkan 205 desa dan 22 kelurahan sebagai lokus prioritas intervensi stunting pada 2021.
“Untuk mendorong percepatan penurunan angka stunting (anak tumbuh kerdil), 11 kabupaten lokus telah menetapkan desa lokus prioritas intervensi 2021, yang terdiri dari 205 desa dan 22 kelurahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Muhammad Ichsan Mustari pada Rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Konvergensi Stunting di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Selasa.
Ia menyebutkan lokus ini terdiri dari 11 kabupaten, yakni Kabupaten Pangkep dengan 30 Desa, Tana Toraja (15 desa), Sinjai (18 desa), Jeneponto (20 desa), Toraja Utara (15 desa), Kabupaten Takalar 10 desa, Bone 50 desa, Enrekang 22 desa, Selayar 12 desa, Pinrang 2 desa, dan Gowa 15 Desa.
Ia menjelaskan di tahun 2020 Pemprov Sulsel melalui APBD telah menyediakan Rp10 miliar yang diberikan masing-masing Rp100 juta untuk setiap kabupaten/kota yang menjadi lokus penanganan stunting.
Sementara itu, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Kementerian Dalam Negeri, Budiono Subambang menekankan stunting masuk sebagai prioritas pembangunan nasional RPJMN 2022-2024.
“Upaya ini masuk dalam 'major project' percepatan penurunan kematian ibu dan stunting dengan melakukan perbaikan gizi,” kata Bambang.
Bambang menyebutkan secara nasional target penurunan stunting di Indonesia diharapkan berada di angka 14 persen, persis sama dengan target Sulsel.
Ia menyebutkan berbagai intervensi, baik spesifik (bidang kesehatan) maupun intervensi sensitif (non-kesehatan), telah banyak dilakukan, namun angka prevalensi stunting masih tinggi.
Kondisi itu, menurut Bambang, belum adanya konvergensi program sasaran penerima manfaat, yaitu rumah tangga dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Saat ini, kata Bambang, provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, diikuti Aceh. Sedangkan, untuk provinsi dengan prevalensi stunting terendah berada di DKI Jakarta, DIY, dan Bali.
Khusus Sulsel, prevalensi stunting tertinggi berada di Kota Parepare diikuti Tana Toraja, dan Enrekang dan terendah berada di Kabupaten Gowa, Makassar dan Bone.
Berita Terkait
Kakanwil Kemenkumham Sulsel laporkan kinerja positif ke Menkumham
Sabtu, 27 April 2024 0:27 Wib
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pengusaha Malaysia akan berinvestasi Rp1 triliun di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 17:11 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib