Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menganggarkan Rp20,5 miliar untuk proyek rehabilitasi Irigasi Cenrana di Desa Lampulung, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.
Proyek rehabilitasi itu dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel itu merupakan program IPDMIP atau Integrated Participatory Development and Management Irrigation Programe dari pusat.
"Alhamdulillah ada progres, kita hanya membutuhkan masyarakat mendukung. Ini merupakan potensi," ujar Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Selasa.
Proyek yang ditargetkan waktu pelaksanaan 160 hari kalender dan waktu pemeliharaan 180 hari itu, diharapkan bisa untuk pengendali banjir.
"Paling penting masyarakat harus tahu jika ini bukan untuk dialihkan banjir ke sini, itu tidak. Ini manfaatnya bagus sekali, ada kebun bisa mengairi 2.700 hektare kebun di bawah," ujarnya.
"Mudah-mudahan bisa dilanjutkan, bisa bermanfaat untuk masyarakat di bawah dan sekitar. Bisa digunakan untuk perkebunan. Termasuk ini pengendali banjir," lanjutnya.
Ia meminta penanggungjawab proyek untuk memperhatikan warga sekitar dalam pembangunan ini.
"Harus (pekerjanya) dari sini juga. Pemerintah selain proyek yang dikerjakan, perlu menggerakkan ekonomi masyarakat dan perlu melibatkan masyarakat," kata Andi Sudirman.
Selain itu, kondisi Kabupaten Wajo yang kerap dilanda banjir kiriman, Wagub menyarankan agar melakukan pembicaraan bersama tiga kabupaten tetangga untuk solusi permanen.
Dibutuhkan kerjasama untuk membicarakan, air yang masuk di Danau Tempe dari mana saja. Lalu kita cari solusi apakah untuk dibendung atau sabo kantong sedimen di hulu, dan lain-lain. Supaya air tidak ke sini semua.
"Setelah dibendung, kita perbaiki hutan di atas, terakhir outer ring road sekaligus tanggul sebagai disposal pengerukan lengkap pintu airnya. Tapi yang paling penting harus ada kajian solusi permanen bersama," jelasnya.
Ia pun meminta dukungan Bupati Wajo, Amran Mahmud, untuk ikut membantu demi kelancaran proyek ini. Dirinya pun sempat berencana membuat aturan agar setiap proyek Pemprov Sulsel, pelaksana dan konsultan pengawas dipilih dari warga di daerah lokasi pengerjaan itu.
"Pekerjaan ini sebelumnya ada penolakan warga. Pengerjaannya memasuki dua bulan, tapi satu bulan terkendala karena faktor alam dan faktor sosial. Namun progresnya saat ini sudah 30 persen, hal itu berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Wajo," ujar Wagub.
Berita Terkait
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib