Makassar (ANTARA) - Sebanyak 92 ribu orang petani di Kabupaten Gowa yang tersebar di 18 kecamatan akan mendapatkan kartu tani karena telah terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
"Secara keseluruhan Kartu Tani untuk Kabupaten Gowa yang telah tercetak sebanyak 92.000 Kartu Tani berdasarkan NIK, namun untuk sementara baru 23.000 yang ada di Gowa, selebihnya tinggal menunggu kiriman dari pusat," ucap Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pupuk dan Pestisida, Ichsan, usai Sosialisasi Penggunaan pupuk bersubsudi di Kecamatan Tombolopao dan Tinggimoncong, Sabtu.
Dijelaskan Ichsan, kartu tani tersebut akan dimanfaatkan oleh para petani untuk memperoleh pupuk bersubaidi pada tahun 2021. Sementara tahun 2020 difokuskan untuk pendataan dan pendistribusiannya.
"Jadi kartu tani ini mulai berlaku tahun depan. Setiap petani yang mendapatkan kartu akan mendapatkan kuota berdasarkan jatah yang telah ditetapkan. Kemudian petani yang akan membeli pupuk subsidi tinggal membawa kartu tani datang ke agen atau pengecer yang telah ditunjuk," jelas Ichsan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Sugeng Priyanto mengatakan bahwa tahun ini untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani harus terdaftar dalam data sistem e-RDKK.
Mereka nantinya akan terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi melalui Kartu Tani yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Pupuk bersubsidi ini hanya diperuntukkan bagi petani yang masuk dalam kelompok tani dan telah diakses melalui RDKK. Mereka adalah petani yang betul-betul berprofesi sebagai petani dan memiliki lahan tidak lebih dari dua hektar," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina saat membuka sosialisasi ini mengaku sangat setuju dengan sistem ini. Menurutnya, sistem e-RDKK tepat untuk mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi yang didistribusikan kepada petani.
"Sistem ini sekaligus dapat meminimalisir penyelewengan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.
Tak hanya itu saja, Kamsina juga menjelaskan bahwa kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini sebenarnya bukan karena kekurangan pupuk, tetapi dipacu oleh teknik pemakaian pupuk yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan aturan.
Berita Terkait
Membangun embung demi pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Rabu, 27 Maret 2024 20:10 Wib
Mentan Amran Sulaiman pastikan tanam padi di berbagai daerah berjalan maksimal
Rabu, 24 Januari 2024 13:43 Wib
Bupati Luwu Utara serahkan 526 alsintan kepada 92 kelompok tani
Selasa, 16 Januari 2024 20:20 Wib
TKD Jateng : Prabowo-Gibran perluas lahan tani demi swasembada pangan
Rabu, 3 Januari 2024 10:06 Wib
Presiden Jokowi resmikan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Jatim
Kamis, 14 Desember 2023 11:22 Wib
KTNA meminta penyaluran pupuk bersubsidi dipermudah
Kamis, 7 Desember 2023 14:35 Wib
Ratusan petani di Luwu Utara Sulsel terima dana klaim asuransi usaha tani
Selasa, 14 November 2023 20:59 Wib
Kelompok tani Mamuju dapat bantuan alat pertanian senilai Rp35 miliar
Jumat, 20 Oktober 2023 9:42 Wib