Mamuju (ANTARA News) - Air terjun yang ada di Desa Tamasapi, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, diterlantarkan pemerintah sehingga taman permandian itu tidak lagi dikunjungi warga.
Pemantauan di Mamuju, Minggu, taman permandian wisata Mamuju yang terletak sekitar sepuluh kilometer dari Kota Mamuju tidak lagi ramai dikunjungi wisatawan seperti pada tahu-tahun sebelumnya karena air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 200 meter tersebut sudah tidak terawat.
Baco salah seorang warga mengatakan, jumlah pengunjung yang datang untuk bertamasya di air terjun Tamasapi Mamuju sudah berkurang dibandingkan tahun sebelumnya karena jumlah pengunjung yang datang jumlahnya sangat minim.
"Sudah tidak seperti tahun sebelumnya yang jumlah pengunjung mencapai ratusan orang, jumlah wisatawan yang datang berkunjung di Air terjun Tamasapi ini sudah dapat dihitung dengan jari, karena air terjun ini sudah tidak indah dan tampak jorok," katanya.
Ia mengatakan, taman wisata air terjun Tamasapi sudah tampak jorok sehingga tidak ramai dikunjungi pengunjung karena airnya kotor selain itu tidak mendapat sentuhan pembangunan dari pemerintah untuk pemeliharaannya.
"Air terjun di Tamasapi ini jorok karena airnya kotor akibat masyarakat yang ada di wilayah hulu sungai Tamasapi yang merupakan sumber dari air terjun ini, membuang kotorannya seperti tinja dan kotoran hewan ternak mereka ke air sungai Tamasapi," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan warga yang bermukim dihulu sungai Tamasapi, karena mereka tidak memiliki sarana mandi cuci kakus (MCK) selain harus melakukannya di sungai.
Ia mengatakan, hal tersebut harus segera diantisipasi pemerintah sebelum air terjun Tamasapi benar benar tercemar dan keasriannya hilang, apalagi air terjun tersebut sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu taman permandian andalan di Mamuju.
"Pemerintah harus membuatkan MCK bagi warga di hulu sungai Tamasapi agar tidak lagi membuang kotorannya yang dapat mengotori air terjun yang dapat mengurangi keindahannya sehingga tidak menarik wisatawan," katanya.
Ia juga berharap agar pemerintah segera membenahi air terjun tersebut secara profesional agar dapat segera dinikmati masyarakat untuk kembali bertamasya seperti tahun sebelumnya disaat air terjun itu masih asri dan indah supaya daerah juga mendapat kontribusi dari taman wisata itu.Â
(T.KR-MFH/F003)

