Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan memfasilitasi transportasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB) hingga Posyandu Milenial untuk menghadirkan peserta Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Herlina, menyebut strategi itu berkontribusi mendongkrak kehadiran peserta hingga mengantarkan Sulawesi Selatan meraih predikat provinsi dengan cakupan kehadiran CKG terbaik ke-2 secara nasional.
"Kuncinya adalah memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Kami harus mobile, karena ada pasien yang merasa sehat, tidak mau dites karena takut sakit," katanya di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, Pangkep memiliki wilayah laut seluas 11.464,44 km persegi, jauh lebih luas dibanding wilayah daratannya. Kondisi topografi yang terdiri atas pegunungan, daratan rendah, hingga kepulauan ini menuntut pendekatan layanan kesehatan yang tidak biasa.
Menjawab tantangan tersebut, Dinkes Pangkep menerapkan strategi unggulan yang menjadi ujung tombak sistem jemput bola CKG lintas pulau, yakni PSPB.
PSPB hadir lewat pendekatan kepada kepala desa di kepulauan terpencil untuk ikut berperan dalam pengadaan kapal yang akan mengangkut petugas medis.
"Untuk PSPB, saya temui kepala desa untuk meminta mereka menyiapkan transportasi (perahu, red), tinggal bikin jadwal sehingga penjemputnya datang mengantar petugas puskesmas," katanya.
Menurut Herlina, tipikal warga kepulauan hanya mau datang ke fasilitas kesehatan saat sedang sakit. Mereka umumnya enggan diperiksa kesehatan karena khawatir dengan penyakit.
"Dulu yang datang hanya yang butuh perawatan. Dengan CKG, ayo sini, kita periksa, tujuannya Presiden supaya kita lebih cepat ketahui penyakit di wilayah," katanya.
Selain fokus pada aksesibilitas wilayah, Pangkep juga melakukan penetrasi pada segmen demografis melalui Posyandu Milenial. Program ini merupakan strategi ketiga yang menyasar remaja usia 10-18 tahun.
Uniknya, program ini tidak hanya menjadikan remaja sebagai objek, melainkan melibatkan mereka secara aktif sebagai penyelenggara.
Posyandu Milenial fokus pada peningkatan kesehatan holistik, mulai dari pemeriksaan rutin (berat/tinggi badan, tensi, gula darah) hingga pencegahan masalah krusial seperti stunting, anemia, pernikahan dini, dan penyalahgunaan NAPZA.
Melalui pendekatan Konseling, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dijalankan oleh kaum milenial sendiri, antusiasme partisipasi remaja dalam pemeriksaan kesehatan meningkat drastis.
Data laju pemeriksaan harian CKG di Pangkep menunjukkan tren kenaikan yang signifikan. Pada pertengahan Agustus 2025, grafik menunjukkan lonjakan tajam di mana pendaftaran meningkat hingga 120 orang per hari.
Dari target pemeriksaan harian sebesar 3.000 orang (atau ≥150 per puskesmas), Pangkep berhasil melampaui ekspektasi dengan angka kehadiran yang menyentuh angka 3.440 peserta per 15 Agustus 2025.
Melalui sinergi infrastruktur kesehatan yang terdiri dari 23 puskesmas, 61 puskesmas pembantu, dan dukungan inovasi layanan bergerak, Pangkep membuktikan bahwa tantangan geografis bukanlah penghalang untuk menghadirkan layanan kesehatan.

