Makassar (ANTARA) - Sebanyak 70 ribu vial vaksin COVID-19 yang telah tiba di Makassar akan langsung disuntikkan bagi para aparatur sipil negara (ASN) dan anggota TNI-Polri serta sebagian wartawan pada tahap dua tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Agus Djaya Said di Makassar, Rabu, mengatakan, penyuntikan vaksin pada tahap dua itu akan dikhususkan untuk ASN, TNI-Polri dan wartawan karena mereka lebih rentang terpapar COVID-19 setelah petugas medis.
"Pada tahap dua penyuntikan ini lebih besar dari penyuntikan tahap pertama dan sasaran penerima vaksin adalah mereka yang paling rawan terpapar setelah petugas medis," ujarnya.
Ia mengatakan, penyuntikan vaksin pada tahap dua itu juga sudah dijadwalkan pada awal Maret hingga semua ASN, TNI-Polri, pegawai BUMD dan para tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Agus menyatakan, 70 ribu kuota untuk program vaksinasi COVID-19 pada tahap kedua mendatang lebih besar jumlahnya sesuai dengan pendataan awal.
Dia menerangkan jika sejauh ini, Dinkes Makassar juga masih melaksanakan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) dan bukan nakes. Untuk vaksinasi tahap pertama mencapai 95 persen.
"Progres vaksinasi tahap pertama sudah mendekati angka 95 persen. Totalnya 15 ribu orang dan yang datang ke tempat vaksinasi sudah ada sekitar 15 ribu orang. Jadi, tahap pertama akan tuntas dalam waktu dekat ini," katanya.
Salah satu, peserta vaksinasi nantinya, yakni ASN dan guru-guru menjadi salah satu peserta dengan jumlah yang cukup besar di Kota Makassar.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar mengusulkan sekitar 12 ribu tenaga guru sebagai penerima vaksin COVID-19 untuk tahap kedua.
Plt Kepala Disdik Makassar Irwan Bangsawan mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan data guru untuk mendapat vaksinasi tersebut. Hanya saja, belum diketahui berapa kuota pasti yang akan disetujui oleh pemerintah pusat.
"Sementara kita data sekarang untuk data ril kemudian kita sampaikan ke pusat," kata Irwan.
Menurut Irwan, pemberian vaksinasi sangat diperlukan bagi tenaga pendidikan. Hal ini agar proses pembelajaran bisa berjalan lancar dan tidak terjadi kasus COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Kita harapkan sebelum sekolah tatap muka, guru sudah divaksin semua. Mereka siap divaksin," ucapnya.
Berita Terkait
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Komisi IX DPR meminta Kemenkes sosialisasikan vaksin berbayar COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:04 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib
Kemenkes : Saat ini belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 16:13 Wib
Wapres Ma'ruf Amin : Pemerintah terus pantau perkembangan COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 14:34 Wib
Menko PMK berpesan agar warga terapkan Prokes saat liburan Natal dan tahun baru 2024
Senin, 18 Desember 2023 14:04 Wib
WHO : Ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi di dunia
Minggu, 17 Desember 2023 19:23 Wib
Presiden Jokowi : Pemerintah belum putuskan untuk imbau pakai masker soal COVID-19
Jumat, 15 Desember 2023 13:02 Wib