"Saya berterima kasih pada petugas Satpam, telah menjaga, menahan agar pelaku bom tidak masuk sehingga tidak terjadi (ledakan di dalam) dan menyelamatkan jemaat yang lain," ucap Kapolri saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai meninjau gereja setempat, Minggu malam.
Orang nomor satu di institusi kepolisian ini juga memberikan semangat kepada seluruh korban yang terdampak ledakan bom tersbut saat kejadian pagi tadi sekitar pukul 10.30 WITA.
"Oleh karena itu, yang sakit kami ucapkan rasa prihatin yang mendalam mudah-mudahan segera sembuh dan bisa aktivitas kembali," papar Sigit.
Ia menegaskan bahwa Polri bersama TNI dan bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Banser, Ansor dan Ormas lainnya untuk ikut bergabung agar turut bersama-sama melaksanakan pengamanan.
"Intinya, masyarakat tidak boleh ada takut, panik. Laksanakan aktivitas seperti biasanya. Urusan teroris, serahkan kepada kami, kami menyelesaikan, menangkap, pelakunya," ucap dia menegaskan.
Selain Kapolri, hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam dan Pangdam XIV Hasanuddin, Andi Sumangerukka bersama jajaran, serta Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat mengunjungi lokasi ledakan gereja setempat.
Sebelumnya, aksi bom bunuh diri dilakukan dua orang terduga teroris diduga pasangan suami istri (pasutri) di Gereja Katerdal jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulsel sekitar pukul 10.30 WITA, Minggu (28/3)
Kejadian tersebut disela pelaksanaan Ibadah Paska Misa Palman. Kapolri menyebut, dua pelaku meninggal dunia, salah seorang pelaku diketahui berinisial L, sedangkan satu lainnya masih diidentifikasi.
Jumlah korban pasca ledakan tersebut sebanyak 19 orang, lima orang diantara Satpam dan lainnya adalah jemaat. Untuk penanganan korban telah dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara.
Pelaku teror bom bunuh diri diketahui dari kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), meledakan dirinya dengan kekuatan high explosive atau bom panci.