Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan optimistis jaringan listrik PLN menggunakan kabel bawah laut dari Kota Makassar menuju wilayah kepulauan seperti ke Pulau Lae-lae akan mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan Malik Faisal di Makassar, Rabu, mengatakan daya beli produk UMKM di kepulauan akan meningkat jika telah teraliri listrik, orang-orang akan lebih tertarik mau ke pulau. Terlebih ketika berbagai investor menjamah wilayah kepulauan yang dimaksud.
"Dengan adanya listrik, itu akan meningkatkan daya beli. Tetapi bagaimana bisa meningkat, yah harus ada yang bawakan, semisal turis atau wisatawan dengan penggunaan jasa rumah warga atau produk kerajinannya dibeli, makanan yang diperjualbelikan. Artinya ada daya beli di sana," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan Malik Faisal di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan daya beli UMKM, termasuk di wilayah kepulauan, antara lain dengan mendukung rencana PLN membangun jaringan listrik kabel bawah laut.
Pengadaan kabel bawah laut direncanakan akan terbentang dari Makassar ke Pulau Lae-lae kemudian dilanjutkan ke berbagai pulau lainnya di Kota Makassar.
Menurut Malik, listrik merupakan kebutuhan mendasar yang sangat pentingi, apalagi di masa pandemi COVID-19 yang transaksinya lebih banyak memanfaatkan teknologi digital atau transaksi online.
"Hal ini tentu akan berjalan dengan maksimal apabila ditopang tenaga listrik," ujarnya.
Nantinya dengan adanya kabel bawah laut, kata Malik, otomatis akan lebih efisien dan efektif karena tidak harus lagi menggunakan bahan bakar dan genset serta tidak perlu lagi membangun industri listrik skala kecil di wilayah pulau itu.
"Air tawar dengan pengolahan air sudah ada, Insya Allah masyarakat pulau pelan-pelan ke depan kesejahteraannya makin baik, pendapatannya makin meningkat, dan punya daya beli. Semakin banyak dia belanja maka PAD kita makin meningkat," ujarnya.
Diskop dan UMKM Sulsel mencatat terdapat sekitar 1,2 juta UMKM di Sulsel. Sementara para nelayan termasuk di dalamnya berdasarkan modal dan omzet yakni pendapatannya di bawah Rp50 juta.
"Nelayan kan modalnya di bawah Rp50 juta, jadi mereka juga UMKM. Omzetnya tidak lebih dari Rp300 juta dalam setahun, berarti dia UKM juga, petani dan nelayan adalah UKM, nanti diliat recordnya dia kecil atau menengah," katanya.
Sejauh ini, kabel bawah laut sebagai salah satu proyek strategis Sulsel dan pertama kali hadir di Pulau Sulawesi telah memasuki tahapan pra konstruksi dengan persiapan berbagai kelengkapan administrasi dan izin oleh pihak terkait.
Berita Terkait
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib