Pemenuhan Kebutuhan Listrik Sulsel, Peluang Bagi Investor
Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kebutuhan listrik yang terus meningkat di Sulsel menjadi peluang bagi investasi kelistrikan.
"Target rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi delapan persen dan kabupaten diharapkan tidak berada di bawah tujuh persen. Target ini membutuhkan energi listrik dan ini peluang bagi Norwegia," katanya saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air Tangka Manipi di rumah jabatan gubernur, Selasa.
Sulsel, katanya, masih membutuhkan energi listrik sekitar 300 megawatt untuk mempertahankan target rata-rata pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen.
"Saya lihat PLN mulai mengejar dengan pertumbuhan pasokan listrik lima hingga enam persen tapi kalau tidak terus ditingkatkan bisa kedodoran," ujarnya.
Ia berharap, investasi kelistrikan Norwegia dapat dilanjutkan dengan peresmian pembangkit listrik berkapasitas 2x50 megawatt di Kabupaten Enrekang.
Gubernur mengaku sangat senang dengan teknologi Norwegia yang ramah lingkungan.
GM PT PLN Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara Ahmad Siang mengatakan, beban puncak Sulsel mencapai 590 megawatt dengan daya mampu 700 megawatt
"Hingga Februari 2011, pertumbuhan beban puncak Sulsel mencapai 80 megawatt. Artinya Sulsel, setiap tahun membutuhkan paling sedikit tambahan 80 megawatt untuk menyeimbangkan kebutuhan energi listrik dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Ia meminta jajarannya di PLN untuk merespon situasi ini dengan sebaik-baiknya.
Investasi pembangkit ramah lingkungan Norwegia sebesar 10 megawatt ini, lanjutnya, sangat berarti dan berguna bagi masyarakat Kabupaten Sinjai dan Gowa.
"Posisi pembangkit ini diperuntukkan untuk masyarakat Tangka, Malino dan seterusnya," tambahnya.(T.KR-RY/B012)
"Target rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi delapan persen dan kabupaten diharapkan tidak berada di bawah tujuh persen. Target ini membutuhkan energi listrik dan ini peluang bagi Norwegia," katanya saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air Tangka Manipi di rumah jabatan gubernur, Selasa.
Sulsel, katanya, masih membutuhkan energi listrik sekitar 300 megawatt untuk mempertahankan target rata-rata pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen.
"Saya lihat PLN mulai mengejar dengan pertumbuhan pasokan listrik lima hingga enam persen tapi kalau tidak terus ditingkatkan bisa kedodoran," ujarnya.
Ia berharap, investasi kelistrikan Norwegia dapat dilanjutkan dengan peresmian pembangkit listrik berkapasitas 2x50 megawatt di Kabupaten Enrekang.
Gubernur mengaku sangat senang dengan teknologi Norwegia yang ramah lingkungan.
GM PT PLN Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara Ahmad Siang mengatakan, beban puncak Sulsel mencapai 590 megawatt dengan daya mampu 700 megawatt
"Hingga Februari 2011, pertumbuhan beban puncak Sulsel mencapai 80 megawatt. Artinya Sulsel, setiap tahun membutuhkan paling sedikit tambahan 80 megawatt untuk menyeimbangkan kebutuhan energi listrik dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Ia meminta jajarannya di PLN untuk merespon situasi ini dengan sebaik-baiknya.
Investasi pembangkit ramah lingkungan Norwegia sebesar 10 megawatt ini, lanjutnya, sangat berarti dan berguna bagi masyarakat Kabupaten Sinjai dan Gowa.
"Posisi pembangkit ini diperuntukkan untuk masyarakat Tangka, Malino dan seterusnya," tambahnya.(T.KR-RY/B012)