Makassar (ANTARA) - Perusahaan industri farmasi, Kimia Farma yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap melaksanakan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) COVID-19 terhadap tiga perusahaan yang sudah terdaftar, di Provinsi Sulawesi Selatan.
"Sudah ada beberapa perusahaan, permintaan sedang berlangsung, untuk dosis pertama. Perusahaan itu, PPMS, Antam, Deskradana, ada tiga selesai. Jumlah karyawan pada tiga perusahaan ini sekitar 1.200 ribuan," sebut PIC Vaksinasi KPD, Sulawesi 1, Kimia Farma, Risandi Rivai saat dikonfirmasi wartawan, di Makassar, Senin.
Ia menjelaskan, vaksin jenis Sinopharm sudah ada disiapkan pada salah satu Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) Kimia Farma.
Untuk pelaksanaan VGR, kata dia, jumlahnya tergantung, karena ada kerja sama per korporasi yang diajukan perusahaan ke Pasyankes sesuai prosedur administrasi yang disetujui Bio Farma.
Selanjutnya, data karyawan perusahaan yang masuk dari Bio Farma ditindaklanjuti Kimia Farma. Pihaknya kemudian mengkoneksikan dengan Pasyankes Kimia Farma yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Ambon.
Untuk prosedur karyawan penerima VGR yang bekerja di perusahaan BUMN, lanjut dia, telah didaftarkan di Bio Farma. Bio Farma pun mengeluarkan vaksin sesuai kebutuhan atau permintaan. Begitupun bagi karyawan swasta, perusahaan wajib mendaftar melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) setempat, kemudian diteruskan ke Bio Farma.
"Datanya (Bio Farma) diteruskan ke Kimia Farma sebagai penyedia Fasyankes. Vaksin dikirim sesuai dengan berapa jumlah yang akan kita vaksin. Berapa data kita terima misalnya, 100 dosis, yah itu 100 dosis itu dikirimkan," ujarnya menjelaskan.
Ditanyakan mengenai vaksinasi mandiri berbayar, kata dia, memang ada namanya vaksin mandiri dan gotong royong berbayar. Namun untuk kebijakan vaksin mandiri atau personal berbayar sudah ditahan kantor pusat. Sempat diuji cobakan pada delapan klinik Kimia Farma, tapi untuk Makassar tidak ada.
"Seharusnya hari ini uji coba (di Kota Makassar), tapi ditahan pusat (ditunda)," beber Risandi.
Kendati demikian, bagi tiga perusahaan tadi yang sudah terdaftar, tetap jalan pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong, karena data sudah selesai diverifikasi. Mengenai vaksin mandiri berbayar, pihaknya menegaskan, belum ada stok vaksin, karena memang belum ada dikirimkan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari menuturkan, belum mendapatkan kabar pelaksanaan vaksin berbayar di wilayah kerjanya. Sejauh ini yang berlangsung adalah vaksin massal secara gratis.
"Dimana ada berbayar (vaksin) kasih tahu saya. Kalau ada kita dapat, Saya yang Sidak (inspeksi mendadak). Belum ada yang diberlakukan vaksin berbayar di Sulsel. Itu pun kalau berbayar sudah dibayar dengan gotong royong (perusahaan), kan berbayar itu," tuturnya menegaskan.
Tetapi apabila ada ditemukan oknum atau klinik yang melaksanakan vaksin berbayar, segera disampaikan atau dilaporkan ke Satgas agar ditindak tegas. Sebab, kebijakan vaksin mandiri berbayar melalui Kimia Farma telah ditunda oleh pemerintah pusat.
"Untuk Makassar, saya sampaikan belum ada vaksin berbayar. Kecuali kalau sudah ada, usahakan melaporkan. Itu ilegal (vaksin) yang begitu," katanya.
Berita Terkait
Bio Farma siapkan 850 ribu dosis Vaksin Pentavalen untuk Nigeria
Senin, 12 Juni 2023 19:44 Wib
Bio Farma berangkatkan 33 karyawan dan pensiunan ke Tanah Suci
Senin, 12 Juni 2023 5:47 Wib
Bio Farma sedang mempersiapkan produksi vaksin COVID-19 untuk jangka panjang
Jumat, 19 Mei 2023 11:52 Wib
Biofarma Group buka posko layanan mudik hingga 1 Mei 2023
Kamis, 27 April 2023 22:02 Wib
Bio Farma Group memberangkatkan 1.230 pemudik
Kamis, 20 April 2023 1:58 Wib
Bio Farma Group berbagi 3.300 paket sembako di 9 provinsi
Sabtu, 8 April 2023 23:26 Wib
Bio Farma gaet perempuan Sulsel deteksi dini kanker serviks lewat tes urin
Rabu, 1 Maret 2023 18:30 Wib
Kimia Farma melestarikan lato-lato dengan pecahkan rekor permainan
Sabtu, 18 Februari 2023 16:14 Wib