Kuala Lumpur (ANTARA) - Ismail Sabri Yakoob akhirnya ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia kesembilan setelah Raja Malaysia bertemu dengan raja-raja Melayu di Kuala Lumpur, Jumat.
Istana Negara mengumumkan Raja Malaysia Sultan Abdullah telah berkenan melantik Ismail Sabri sebagai perdana menteri baru, kata juru bicara Istana Negara Ahmad Fadil Shamsuddin.
Dia mengatakan Raja telah menerima surat akuan bersumpah bahwa sebanyak 114 anggota parlemen telah mencalonkan anggota parlemen Bera, Ismail Sabri Yaakob, sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri.
Proses selanjutnya adalah pelantikan, pengangkatan dan penandatanganan sumpah jabatan yang dijadwalkan pada 21 Agustus 2021 puku 14.30, kata Ahmad.
Dia mengatakan dengan pelantikan perdana menteri baru, pemerintah perlu meneruskan upaya untuk menangani pandemi COVID-19 segera demi keselamatan rakyat Malaysia.
"Raja juga mengharapkan agar kemelut politik segera diakhiri dengan segera dan semua anggota parlemen dapat bersatu hati dalam menangani pandemik demi kepentingan rakyat," kata Ahmad.
Ismail Sabri merupakan Wakil Presiden UMNO dan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia di era Muhyiddin Yassin.
Berita Terkait
Pengacara Irwan Hermawan penuhi panggilan Kejagung sambil bawa uang Rp27 miliar
Kamis, 13 Juli 2023 11:42 Wib
Penyidik Kejagung periksa pengacara terdakwa kasus BTS Kominfo
Kamis, 13 Juli 2023 10:22 Wib
Pengacara Irwan Hermawan menyebut akan bawa uang Rp27 miliar ke Kejagung
Senin, 10 Juli 2023 15:16 Wib
Muhammadiyah di Sulsel shalat Idul Adha di 25 kabupaten/kota
Rabu, 28 Juni 2023 16:13 Wib
Kemenag Sulsel: 461 calon haji belum melunasi biaya ibadah haji
Senin, 15 Mei 2023 21:47 Wib
PDI Perjuangan pecat Murad Ismail sebagai Ketua DPD Maluku
Selasa, 9 Mei 2023 14:45 Wib
Pemkot Makassar menargetkan pembenahan 20 sekolah menjadi modern
Selasa, 2 Mei 2023 23:05 Wib
DPMPTSP mempromosikan Sulbar sebagai daerah tujuan investasi
Kamis, 2 Maret 2023 23:02 Wib