Makassar (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan Moh Roem menilai penggeledahan berlebihan terhadap koper penumpang oleh petugas Bea Cukai Bandara Hasanuddin mengganggu hub Internasional yang mulai ramai.
"Kita sedih karena Garuda baru buka pintu Intenasional. Kalau ini berlangsung lama, Garuda akan sepi lagi. Kalau pergi, penumpang mau. Tapi kalau kembali, tidak mau," ucapnya di Makassar, Kamis.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, penggeledahan petugas Bea Cukai terhadap koper penumpang sudah "over akting" yang membuat penumpang dari luar negeri akan berfikir dua kali mendarat di Bandara Hasanuddin.
Ia bahkan menuding, terputusnya hub Internasional yang sudah dirintis Silk Air salah satu penyebabnya karena Bea Cukai terlalu berlebihan dalam memeriksa penumpang.
Roem mengatakan lebih memilih mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta saat kembali berobat dari Singapura dibanding di Bandara Hasanuddin karena tidak ingin digeledah Bea Cukai.
"Itu koper berisi pakaian kotor, tidak enak kalau dibongkar. Saya tidak mau diperlakukan begitu. Dan pasti semua orang tidak mau," ucapnya.
Agar itu tidak terulang dan menggagalkan hub Internasional Badara Hasanuddin terkhusus rute Garuda yang baru dibuka, politisi Golkar ini meminta kepada Bea Cukai untuk melengkapi mesin pemeriksa barang atau X-Rei.
"Harus dilengkapi dengan alat pemeriksaan, biar pemeriksaan juga cepat," tuturnya.
Roem yang juga mantan Bupati Sinjai dua periode meminta agar Bea Cukai Badara Hasanuddin memanggil petugas kepabeanan dari Jakarta atau Bali untuk melatih petugas Bea Cukai setempat agar lebih profesional.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sulsel Masykur A Sultan membenarkan jika alat pemeriksa barang yang dimiliki Bea Cukai sudah tua dan harus diganti.
"Semua alatnya memang sudah harus diganti, idealnya ada tiga tapi anggaran tidak tersedia. Tapi apapun itu, kita tidak boleh terhambat karena bisa mengganggu. Kita sarankan harus diganti secepatnya," katanya.
Ia juga menyebut jika Bea Cukai terkendala dengan anggaran untuk mengganti alat pemeriksa barang yang sudah usang tersebut.(T.KR-AAT/S006)
Berita Terkait
Bea Cukai Subagsel: Potensi kerugian negara dari barang ilegal Rp2,73 miliar
Senin, 29 April 2024 23:57 Wib
Penerimaan Bea Cukai Sulbagsel triwulan I capai Rp116,7 miliar
Senin, 29 April 2024 22:11 Wib
DJBC : Penerimaan cukai Sulsel pada Januari-Maret 2024 capai Rp111,12 miliar
Senin, 29 April 2024 20:44 Wib
Petugas Bea cukai Sulbagsel sita rokok bernilai miliaran rupiah
Senin, 29 April 2024 14:39 Wib
Menkeu memastikan keluhan terkait pelayanan Bea Cukai ditindaklanjuti
Minggu, 28 April 2024 17:49 Wib
Andhi Pramono mengajukan banding atas vonis 10 tahun penjara
Senin, 1 April 2024 15:09 Wib
Bea Cukai Makassar menggagalkan penyelundupan ganja dari Sumut
Jumat, 29 Maret 2024 22:22 Wib
Petugas Bea Cukai musnahkan ribuan boks roti "after you milk bun"
Minggu, 10 Maret 2024 13:43 Wib