Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya berupaya agar Kota Pahlawan, Jawa Timur, dapat segera turun status COVID-19 dari level 2 menuju ke level 1 dengan cara menyiapkan sejumlah strategi dan upaya khusus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Senin, mengatakan strategi dan upaya khusus tersebut di antaranya konsisten menerapkan kegiatan 3T (testing, tracing dan treatment) berbasis wilayah meskipun transmisi penularan sudah rendah.
"Kami juga melakukan testing secara agresif dan terintegrasi dengan sasaran prioritas seperti suspek/probabel, kontak erat dan pelaku perjalanan berbasis wilayah," kata Feny.
Tak hanya memasifkan testing secara agresif dan terintegrasi, lanjut dia, tracing secara masif juga dilakukan kurang dari 48 jam dengan ratio tracing cakupan minimal 1:15 dan memastikan semua sasaran tracing harus dilakukan tes usap (RDT antigen / RT PCR).
"Kami juga melakukan evakuasi cepat untuk kasus yang terkonfirmasi positif, baik dari RDT Antigen maupun RT-PCR ke tempat isolasi terpusat kurang dari 24 jam setelah hasil pemeriksaan keluar," katanya.
Strategi lain yang dilakukan untuk mencapai level 1 adalah melakukan penerapan blocking area secara konsisten dan terintegrasi bersama Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo Sesuai Wilayah. Di sisi lain, percepatan vaksinasi wilayah berdasarkan level/zona baik dosis 1 maupun dosis 2 juga terus dilakukan.
"Kami juga memastikan semua warga telah mendapatkan vaksin secara lengkap serta masyarakat tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan ketat secara disiplin dalam bermasyarakat," ujarnya.
Diketahui data asesmen situasi COVID-19 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021 menyebutkan Kota Surabaya, saat ini telah turun ke level 2.
Turunnya situasi COVID-19 di Kota Surabaya ini dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya positivity rate di Kota Surabaya saat ini berada pada angka 1,61 persen, jauh di bawah standar WHO yang sebesar 5 persen.
Positivity rate adalah perbandingan jumlah kasus COVID-19 dengan jumlah tes. Semakin rendah angkanya, semakin menunjukkan kecilnya tingkat penularan, yang menunjukkan keberhasilan pengendalian pandemi.
Sedangkan untuk rasio tracing kontak erat berada di angka 1:18,47, menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia dan telah melampaui standar Kemenkes sebesar 1:15. Testing di Surabaya pun sangat masif, mencapai 58.000 dalam tujuh hari terakhir. termasuk salah satu yang tertinggi di Tanah Air dan telah melampaui standar WHO.
Tingkat kesembuhan (case recovery rate) mencapai 95,55 persen, di atas rata-rata nasional, menunjukkan kapasitas respons sistem kesehatan yang bagus. Adapun tingkat kematian (case fatality rate) Surabaya di angka 3,7 persen, juga salah satu yang terendah. Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) per 4 September 2021 terus turun menjadi 16,54 persen.
Berita Terkait
Liga 1 Indonesia - David Da Silva cetak "hattrick" saat Persib bungkam Persebaya 3-1
Sabtu, 20 April 2024 18:12 Wib
IBL 2024 - Eks pemain NBA Portland Trail Blazers perkuat Pacific Caesar Surabaya
Selasa, 16 April 2024 6:29 Wib
TNI AL fasilitasi ribuan pemudik naik KRI dari Jakarta tujuan Semarang dan Surabaya
Selasa, 9 April 2024 7:41 Wib
PLN Sulselrabar kembali memberangkatkan 300 orang mudik ke Surabaya
Minggu, 7 April 2024 2:16 Wib
BMKG : Hujan berpotensi guyur mayoritas kota besar di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 9:09 Wib
Gempa susulan magnitudo 6.5 kembali menggoyang Kota Surabaya
Jumat, 22 Maret 2024 17:11 Wib
Liga 1 Indonesia - Persebaya bermain 0-0 dengan Madura United
Kamis, 14 Maret 2024 6:14 Wib
Terjadi ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim pada Senin
Senin, 4 Maret 2024 12:21 Wib