Makassar (ANTARA) - Perusahaan rintisan startup asal Makasar menciptakan HELPer Indonesia apilikasi yang bermanfaat sebagai penghubung para pencari kerja untuk mengurangi penggaruan.
CoFounder HELPer Indonesia M Rizky Eka Arin di Makassar, Jumat mengtakan bergabungnya ke startup tersebut berawal dari ketertarikannya pada dunia teknologi informasi sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Alumni Program Studi Informatika pada Fakultas Teknik Unhas 2021 ini mengatakan aplikasi tersebut sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pencari kerja, yang secara tidak langsung ikut membantu mengurangi angka pengangguran.
Start-up HELPer Indonesia hadir dengan harapan bisa menjadi jembatan rezeki bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tentunya akan berdampak pada menurunnya angka pengangguran di Indonesia.
Salah satu misi HELPer Indonesia adalah meningkatkan taraf hidup buruh/pekerja lepas serta para penyedia jasa dengan menghadirkan layanan yang terbaik dan profesional.
"Pada hakikatnya kita saling membutuhkan. HELPer Indonesia hadir bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan orang lain dengan layanan jasa yang ditawarkan seperti berbelanja, antar barang, asisten pribadi, angkat barang, mengantri, hingga supir pribadi," ujarnya.
Menurutnya, dengan nilai gotong royong menjadi modal besar untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Kegemaran dalam bidang IT semakin terlihat ketika dirinya terlibat dalam startup HELPer Indonesia yang hadir sebagai bentuk kepekaan sosial Rizky dan teman-teman yang melihat banyak pekerja harian atau lepas yang tidak memiliki pendapatan cukup.
"Waktu awal kuliah memang ingin jadi pengusaha sekaligus membantu keuangan keluarga. Pada semester 4, saya mendirikan perusahaan konsultan dalam bidang pemanfaatan teknologi bersama teman-teman yang juga tertarik pada hal serupa," jelasnya.
Rizky mengakui, menggeluti dunia start-up memiliki suka duka tersendiri, di mana dunia startup menjadi sarana belajar berbagai hal, sehingga semakin menambah pengetahuan dan pengalaman.
Meskipun, ada beberapa hal yang menjadi tantangan tersendiri yakni tenaga dan waktu yang lebih banyak karena membutuhkan banyak persiapan dan perencanaan matang.
Rizky berharap, berbagai kontribusi tersebut bisa memberikan dampak kepada masyarakat, meningkatkan taraf kesejahteraan bagi mereka yang membutuhkan.
Berita Terkait
Australia siapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada 2024
Minggu, 12 Mei 2024 6:42 Wib
Unhas berangkatkan tim ketiga dan bantuan logistik bagi korban bencana ke Luwu dan Sidrap
Jumat, 10 Mei 2024 20:13 Wib
BPBD Sulsel mengajak masyarakat mitigasi bencana
Jumat, 10 Mei 2024 17:04 Wib
Mahasiswa Unhas gelar aksi dan membuka donasi Peduli Palestina
Rabu, 8 Mei 2024 18:34 Wib
Dua prodi FH Unhas menjalani visitasi akreditasi internasional FIBAA
Selasa, 7 Mei 2024 17:58 Wib
Unhas salurkan bantuan logistik untuk korban banjir dan longsor di Luwu
Senin, 6 Mei 2024 15:37 Wib
Unhas memberangkatkan lagi tim tanggap darurat ke Luwu
Senin, 6 Mei 2024 11:44 Wib
Pemkot Makassar dan IKA Unhas salurkan bantuan untuk korban bencana di Luwu
Minggu, 5 Mei 2024 15:04 Wib