Makassar (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mendukung peningkatan usaha para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) khususnya pada produksi Kopi Asli Toraja di Sulawesi Selatan.
Hal tersebut diakui seorang pelaku UKM yang memproduksi kopi asli Toraja bernama Obed, dengan nama produk “Tongkonan Mamali” yang artinya "rindu pulang kampung". Obed merupakan salah satu mitra UMKM binaan Telkom Parepare, Sulsel.
Melalui keterangannya di Makassar, Jumat, Obed mengemukakan bahwa dukungan permodalan, pelatihan dan promosi yang diberikan oleh Unit Community Development Center (CDC) Telkom Parepare semakin menguatkan tekadnya untuk menjadi pelaku UMKM yang tangguh.
Bantuan dari Telkom dimanfaatkan untuk pengadaan alat-alat produksi. Jika sebelumnya ia mengandalkan peralatan tradisional, kini ia menggunakan alat produksi yang relatif lebih modern.
“Berkat alat produksi baru itu, kami bisa meningkatkan produksi. Bantuan modal dari Telkom juga saya menfaatkan untuk memenuhi syarat memperoleh sertifikat SPP-PIRT,” kata Obed.
SPP PIRT atau Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga, merupakan jaminan pangan yang diproduksi telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Selain memperoleh dukungan dari Kementerian BUMN dan Telkom, ia juga dapat membangun jaringan dan bersinergi dengan pelaku UMKM lain.
Dukungan dari sesama pelaku UMKM, menurutnya sangat besar. Obed yang aktif di Ruma BUMN Telkom ini mengatakan peran RB (Rumah BUMN Telkom) sangat penting.
“Saya merasa beruntung menjadi UMKM binaan Telkom,” ungkap Obed.
Ketika puncak pandemi dan usahanya mulai limbung, ia justru mendapat bantuan permodalan kali kedua dari Telkom. Bantuan itu ia memanfaatkan untuk menambah bahan baku, yakni biji kopi Toraja.
“Ketika itu harga biji kopi malah turun, sebagian dana yang saya peroleh dari Telkom digunakan untuk menambah stok bahan baku,” kata Obed.
Sekarang, ia merasa tenang, ketika permintaan mulai naik, bahan baku mencukupi.
Obed meyakini keunggulan kopi Toraja yang telah mendunia ini akan mendorong usahanya dapat bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Obed, produk kopi Toraja Tongkonan Mamali saat ini cukup populer di Parepare, mulai dari kalangan tua-muda, laki-laki atau perempuan menyukainya.
Keberhasilannya menembus pasar kopi yang cukup kompetitif, cukup dibantu oleh pengalamannya sebagai tenaga marketing.
"Saat ini kopi tidak hanya digemari oleh orangtua saja. Kopi sudah menjelma menjadi bagian hidup semua kalangan, mulai dari yang muda sampai tua. Nah, salah satu kopi yang perlu dicoba adalah Kopi Toraja yang merupakan kopi terbaik dari dataran tinggi Sulawesi Selatan," urai Obed.
Berita Terkait
BPSIP Sulbar sertifikasi 4.280 pohon benih kopi
Kamis, 25 April 2024 9:32 Wib
Kemenkumham Sulsel akselerasikan pendaftaran IG tenun Kajang Bulukumba
Minggu, 28 Januari 2024 19:47 Wib
Gubernur Sulsel mengapresiasi inovasi KOPI Parepare kendalikan inflasi
Selasa, 9 Januari 2024 13:48 Wib
Karantina Sulbar menerbitkan sertifikat PC untuk ekspor kopi ke Malaysia
Kamis, 14 Desember 2023 23:54 Wib
Kaesang Pangarep menyambangi dua warung kopi di Makassar
Rabu, 13 Desember 2023 13:12 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dorong pengembangan kopi Latimojong
Minggu, 5 November 2023 20:12 Wib
Kemenkumham Sulsel : Perlu strategi tingkatkan pendaftaran Indikasi Geografis
Jumat, 3 November 2023 7:04 Wib
Kejagung siap menghadapi upaya hukum balik Jesicca Wongso
Kamis, 12 Oktober 2023 13:31 Wib