Baznas Makassar salurkan pengumpulan zakat Rp27 miliar
Makassar (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZnas) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sepanjang Januari-Oktober 2021 telah menyalurkan pengumpulan zakat dari masyarakat untuk dibagikan kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan Undang-undang dan ajaran agama.
"Target awal kita bisa mengumpulkan zakat dari para Muzakki (pemberi zakat) Rp20 miliar, tapi alhamdulillah yang sudah disalurkan sampai saat ini sebanyak Rp27 miliar," sebut Ketua BAZnas Makassar, HM Ashar Tamanggong saat bincang media di Makassar, Kamis.
Untuk penyaluran zakat tersebut, kata dia, juga dilaksanakan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari utusan berbagai masjid. Penyaluran zakat tersebut 70 persen dalam bentuk pemberdayaan kepada masyarakat dan 30 persen sisanya disalurkan BAZnas saat terjadi bencana kemanusiaan serta bantuan lainnya.
"Kita sudah mengajukan kepada Wali Kota Makassar, agar pengumpulan zakat penghasilan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa dipotong melalui payroll (gaji) sesuai dengan jenjang kepangkatannya untuk dikirim ke rekening BAZnas dan skema ini direspon," paparnya
Ashar menegaskan, seluruh dana zakat yang dikumpulkan UPZ, tidak disimpan tertalu lama dan harus segera disalurkan kepada yang berhak salah satunya kaum duafa, termasuk orang yang mengalami kesulitan karena kesehatannya.
Pihaknya berharap, apabila usulan yang diajukan kepada Pemkot Makassar berkaitan kewajiban ASN membayar zakat penghasilan diketahui sebanyak 1.888 orang pegawai, maka dana zakat yang terkumpul bisa mencapai Rp1 miliar lebih.
Sementara itu, Ketua II Baznas Makassar Abdul Jurlan membidangi penyaluran zakat menambahkan, untuk pengumpulan zakat harta, sejauh ini tercatat sebanyak Rp4 miliar. Selain dari pengumpulan 30 persen tadi, zakat harta yang terkumpul ini juga disalurkan bagi para kaum duafa yang membutuhkan modal usaha.
"Sejauh ini sudah banyak masyarakat terbantu. Kita berikan modal usaha, tapi bukan berdasarkan pinjaman. Kita bantu mereka sesuai aturan yang berlaku, dan diajarkan menabung di bank setelah mendapatkan hasil usahanya hingga 20 bulan. Tabungan itu nantinya dikembalikan lagi kepada mereka," ujarnya.
Selain itu, BAZnas Makassar juga ikut berperan saat pandemi COVID-19 dengan membantu bagi UMKM yang terdampak ekonomi, sesuai dengan hasil survei tim BAZnas apakah layak dibantu atau tidak, termasuk masyarakat yang terlilit utang karena masalah kesehatan, serta kondisi kurang mampu.
Dalam bincang-bincang itu, hadir pula Ketua I Baznas Makassar Ahmad Taslim, Ketua III Baznas Makassar Waspada Santing dipandu Agus Nyomba salah seorang perwakilan jurnalis dari Harian Seputar Indonesia.
"Target awal kita bisa mengumpulkan zakat dari para Muzakki (pemberi zakat) Rp20 miliar, tapi alhamdulillah yang sudah disalurkan sampai saat ini sebanyak Rp27 miliar," sebut Ketua BAZnas Makassar, HM Ashar Tamanggong saat bincang media di Makassar, Kamis.
Untuk penyaluran zakat tersebut, kata dia, juga dilaksanakan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari utusan berbagai masjid. Penyaluran zakat tersebut 70 persen dalam bentuk pemberdayaan kepada masyarakat dan 30 persen sisanya disalurkan BAZnas saat terjadi bencana kemanusiaan serta bantuan lainnya.
"Kita sudah mengajukan kepada Wali Kota Makassar, agar pengumpulan zakat penghasilan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa dipotong melalui payroll (gaji) sesuai dengan jenjang kepangkatannya untuk dikirim ke rekening BAZnas dan skema ini direspon," paparnya
Ashar menegaskan, seluruh dana zakat yang dikumpulkan UPZ, tidak disimpan tertalu lama dan harus segera disalurkan kepada yang berhak salah satunya kaum duafa, termasuk orang yang mengalami kesulitan karena kesehatannya.
Pihaknya berharap, apabila usulan yang diajukan kepada Pemkot Makassar berkaitan kewajiban ASN membayar zakat penghasilan diketahui sebanyak 1.888 orang pegawai, maka dana zakat yang terkumpul bisa mencapai Rp1 miliar lebih.
Sementara itu, Ketua II Baznas Makassar Abdul Jurlan membidangi penyaluran zakat menambahkan, untuk pengumpulan zakat harta, sejauh ini tercatat sebanyak Rp4 miliar. Selain dari pengumpulan 30 persen tadi, zakat harta yang terkumpul ini juga disalurkan bagi para kaum duafa yang membutuhkan modal usaha.
"Sejauh ini sudah banyak masyarakat terbantu. Kita berikan modal usaha, tapi bukan berdasarkan pinjaman. Kita bantu mereka sesuai aturan yang berlaku, dan diajarkan menabung di bank setelah mendapatkan hasil usahanya hingga 20 bulan. Tabungan itu nantinya dikembalikan lagi kepada mereka," ujarnya.
Selain itu, BAZnas Makassar juga ikut berperan saat pandemi COVID-19 dengan membantu bagi UMKM yang terdampak ekonomi, sesuai dengan hasil survei tim BAZnas apakah layak dibantu atau tidak, termasuk masyarakat yang terlilit utang karena masalah kesehatan, serta kondisi kurang mampu.
Dalam bincang-bincang itu, hadir pula Ketua I Baznas Makassar Ahmad Taslim, Ketua III Baznas Makassar Waspada Santing dipandu Agus Nyomba salah seorang perwakilan jurnalis dari Harian Seputar Indonesia.