Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar Sulawesi Selatan mengimbau masyarakat setempat agar tetap tenang dan waspada dampak gempa bumi magnitudo 7,5 di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terasa hingga Kota Makassar dan sekitarnya.
"Saya sendiri merasakan getarannya dan hampir semua orang merasakan itu. Meski jaraknya jauh dari sumber gempa, masyarakat diimbau tetap tenang," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Sulawesi Selatan,
Selasa.
Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada akan gempa susulan dan menyiapkan diri untuk evaluasi dini secara mandiri di tempat yang aman, menghindari gedung dan reruntuhan bangunan, serta segera keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
Bagi warga yang bermukim di wilayah pesisir, diminta segera melaporkan perkembangan situasi sekitar mengingat daerahnya rawan terdampak tsunami, serta bila melihat keanehan seperti air surut tiba-tiba atau air laut naik dari biasanya segera menjauh dari area pantai.
"Bila terjadi kondisi kerusakan, segera dilaporkan, atau menghubungi panggilan 112 apabila menemukan keanehan air laut naik dari biasanya," kata pria disapa akrab Danny Pomanto.
Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Akhmad Hendra Hakamuddin menyatakan sejauh ini belum menerima laporan dampak kerusakan di Makassar akibat gempa bumi pada sekitar pukul 10.20 Wita yang berpusat di Larantuka, NTT itu.
Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait dengan dampak kerusakan yang timbul akibat gempa tersebut.
"Belum ada laporan kerusakan diterima akibat gempa Larantuka dimaksud. Demikian pula oleh pemantauan TRC BPBD, tidak ditemukan dampak yang signifikan akibat gempa," ujarnya.
Dia menjelaskan saat terjadi gempa, dilaporkan banyak warga yang merasakan efek guncangannya. Sebagian besar mereka panik dan berhamburan keluar rumah dan gedung bertingkat.
"Mayoritas warga yang merasakan berhamburan keluar bangunan, melakukan evakuasi mandiri. Para pegawai di gedung perkantoran sudah mengevakuasi diri ke titik-titik aman di halamannya," katanya.
Pemerintah mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga lantaran gempa susulan masih bisa terjadi dengan melakukan evakuasi mandiri secara cepat dan aman.
Hendra mengungkap gempa bumi itu di bawah laut dengan episentrum barat laut Larantuka yang berpotensi tsunami, seperti data yang umumkan BMKG di wilayah Provinsi Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.