Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mengoptimalkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui dua Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) dengan operasional Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Gardu Induk (GI) 150kV Andoolo-Kasipute.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Sulawesi Defiar Anis dalam keterangan persnya di Makassar, Jumat, mengatakan energize atau pemberian tegangan pertama telah dilakukan pada SUTT 150 kV Andoolo-Kasipute dan GI 150 kV Kasipute 30 MVA.
Dengan adanya dua PIK itu, maka PLN UIP Sulawesi segera menghentikan pengoperasian PLTD Ladumpi berkapasitas 7000KVA di Kabupaten Bombana, Sultra.
”Kedua pekerjaan ini berhasil di-energize dengan tingkat komponen dalam negeri mencapai 72 persen melebihi nilai standar yang tetapkan oleh Menteri Perindustrian," kata Anis.
Dia menambahkan, SUTT 150 kV Andoolo-Kasipute memiliki lintasan sepanjang 122,7 kilometer sirkuit (KMS) dengan jumlah Tower sebanyak 184 Tip dan GI 150 kV Kasipute merupakan salah satu program transformasi PLN yang masuk kedalam pilar hijau dan mendukung mempercepat program Net Zero Emission.
Kehadiran GI ini juga akan mendukung PLTA Poso yang memiliki total daya 515 MW serta PLTA Malea yang memiliki daya mampu 2x45 MW dan lain sebagainya untuk pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Sebelumnya, beberapa kecamatan di Kabupaten Bombana masih tergantung dengan penggunaan PLTD Ladumpi sebagai sumber pembangkit listrik.
Namun, dengan adanya kedua PIK ini maka kabupaten Bombana sudah tersambung kedalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan dan sistem kelistrikan di Kabupaten Bombana akan lebih handal dari sebelumnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anis berharap keandalan sistem kelistrikan di Bombana yang meningkat dapat mendorong investasi di Sulawesi Tenggara, khususnya Kabupaten Bombana.