Makassar (ANTARA News) - Maraknya aksi kekerasan di kalangan mahasiswa seperti yang baru-baru ini terjadi di kampus Unhas, dinilai oleh pengamat salah satunya disebabkan karena tidak lancarnya komunikasi diantara unsur akademik.
Sosiolog dari Unhas Muhammad Darwis di Makassar, Kamis, mengatakan, komunikasi hanya terjadi di kelas. Komunikasi terbatas itu tidak menciptakan kesetaraan antara mahasiswa dan struktur akademik tetapi berupa hubungan horisontal semata.
"Dalam ruang kelas mahasiswa berposisi sebagai penerima. Disitu kan konsepnya ancaman, mahasiswa yang berbuat macam-macam akan berimbas pada nilai. Ini menciptakan rasa frustasi. Seharusnya mereka diwadahi dengan memperbanyak forum-forum diskusi luar kelas yang diinisiasi pihak kampus," kata mantan anggota KPU Malassar ini.
Menurutnya, memang selama ini ada sejumlah kelompok mahasiswa yang secara sadar membentuk kelompok diskusi sendiri. Namun pihak kampus, baik staf pengajar maupun unsur akademik lainnya, tidak memberi perhatian yang baik berupa pelibatan diri dalam diskusi tersebut.
Masalah lainnya, tambah Darwis, kegiatan yang sifatnya mendorong pemenuhan bakat mahasiswa semakin berkurang. Ia mencontohkan, mahasiswa Fakultas Teknik yang selama ini dikenal selalu melakukan aksi keributan, justru menjuarai kontes robot tingkat nasional. Tapi dalam hal penghargaan dari kampus maupun publikasi publik atas prestasi itu tidak didapatkan mahasiswa.
"Hal yang sama juga terjadi di mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Mereka menjuarai kontes penulisan artikel tingkat nasional. Prestasi itu karena inisiatif mahasiswa mengikuti lomba, bukan merupakan hasil dorongan dari pihak kampus," ujarnya.
Darwis juga mengatakan bahwa situasi itu semakin diperparah dengan ketidaktegasan pemberian sanksi bagi sivitas akademika yang melanggar aturan. Seharusnya dengan terjadinya tawuran itu pihak kampus menegaskan pemecatan mahasiswa atau dosen yang memicu bentrokan tersebut.
"Tegas saja, yang berbuat kriminal pecat dan serahkan ke polisi," tegasnya.
Sebelumnya, bentrok antara mahasiswa Fakultas Tekni dan Fakultas Kehutanan terjadi pada Senin (14/11) dini hari hingga Selasa (15/11) petang. Akibat kejadian itu, lima mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit.
Selain sekretariat Mapala Kehutanan, puluhan motor milik mahasiswa juga hangus terbakar. Rektor Idrus Paturusi memutuskan libur bagi mahasiswa kedua fakuktas hingga situasi benar-benar aman. (T.KR-AAT/S016)
Berita Terkait
Pemkot Makassar dukung pembangunan rusun mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Sabtu, 20 April 2024 21:42 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib
Unhas menggandeng MUI tes calon mahasiswa baru jalur hafidz
Minggu, 7 April 2024 18:29 Wib
Unhas siap melanjutan pembinaan para juara MTQ mahasiswa
Kamis, 4 April 2024 17:20 Wib
Polda Sulsel selidiki praktik dugaan TPPO mahasiswa berkedok Ferienjob
Rabu, 3 April 2024 1:31 Wib
182 finalis bersaing di MTQM 2024 Unhas
Senin, 1 April 2024 18:33 Wib
USAID Indonesia dan Unhas fasilitasi mahasiswa terus berinovasi
Kamis, 21 Maret 2024 19:09 Wib
Unhas meluncurkan platform "Flow Speak" tingkatkan kemampuan mahasiswa
Sabtu, 16 Maret 2024 12:48 Wib