Makassar (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan program Aksi Stop Stunting yang digalakkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menurunkan angka stunting.
Komisioner KPAI Jasra Putra di Makassar, Rabu, mengaku bangga dan mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menekan angka stunting di Sulawesi Selatan.
“Saya berharap apa yang terjadi di Sulsel juga akan diikuti oleh daerah lain di dalam konsesi dan fokus pada pengurangan angka stunting. Apalagi di daerah yang angka stuntingnya masih tinggi,” ujarnya.
Baca juga: Kemendagri minta provinsi lain contoh PKK Sulsel tangani stunting
Program Aksi Stop Stunting yang dicanangkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memberikan bantuan gizi kepada keluarga pada 1.000 hari pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi kepada anak-anak dan ibu hamil.
Ahli gizi juga akan melakukan sosialisasi dalam mengubah perilaku perawatan kehamilan agar tidak melahirkan anak yang lahir dalam keadaan stunting.
Menurutnya, dedikasi pendamping gizi di Sulsel selama delapan bulan ini sangat diapresiasi karena telah berhasil menurunkan stunting hingga 9,08 persen.
Baca juga: Plt Gubernur Sulsel fokus turunkan stunting melalui "Aksi Stop Stunting"
Bahkan melebihi target nasional 14 persen pada 2024. Angka stunting di Sulawesi Selatan pada 2018 mencapai 35,6 persen (Riskesda 2018), pada 2019 angka stunting turun menjadi 30,5 persen (SSGBI 2019).
Sementara itu, dari data ePPGBM Pencatatan & Pelaporan Gizi Berbasis Komunitas Elektronik, angka stunting pada 2020 pada Februari adalah 12,3 persen dan Agustus 11 persen.
Adapun pada tahun 2021, pada Februari angka stunting turun menjadi 9,6 persen dan pada Agustus turun menjadi 9,08 persen.
“Artinya Pemprov Sulsel sudah mencapai target nasional penurunan angka stunting di Indonesia dan kita minta para Pendamping Gizi terus dikuatkan dan tidak berhenti berjuang untuk menurunkan angka stunting di Sulsel,” ujarnya. .
Jasra juga menjelaskan bahwa program bantuan gizi di masyarakat ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam mempersiapkan generasi emas di Sulawesi Selatan dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
“Sekaligus memerangi momok besar Stunting di Indonesia yang menjadi perhatian besar Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo),” ujarnya.
“Karena bisa menjadi momok ketakutan akan menurunnya kualitas generasi di negeri ini di masa depan yang menjadi perhatian kita semua dalam melihat perkembangan anak-anak kita di masa sekarang,” ujarnya.
Jasra mengatakan, pencegahan stunting merupakan fondasi bangsa untuk memiliki generasi yang maju dan mampu bersaing di tingkat global. Ingat, ini menjadi kebutuhan utama dan hak dalam membekali anak menghadapi masa depannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengakui pada tahun 2022, Pemerintah Provinsi masih akan fokus mengurangi stunting di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih 10 desa dengan tingkat stunting tinggi untuk menjadi lokus dalam program Aksi Stop Stunting dari setiap Kota Kabupaten di Sulawesi Selatan dengan melibatkan pendamping gizi di masing-masing wilayah.
Sehingga jumlah desa lokus penurunan stunting di Sulawesi Selatan adalah 240 desa. Aksi tersebut juga akan melibatkan tim penggerak PKK yang memiliki jaringan luas hingga tingkat desa dengan ranah pembinaan keluarga.
Berita Terkait
PLN menerangi rumah 876 keluarga di 33 dusun Provinsi Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 22:18 Wib
Gubernur Sulsel :sebut 12 Ribu warga terdampak banjir di Wajo
Sabtu, 4 Mei 2024 22:17 Wib
Pj Bupati Luwu mengapresiasi stakeholder bantu korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 22:15 Wib
Pemprov Sulsel kirim bantuan menggunakan helikopter ke Latimojong
Sabtu, 4 Mei 2024 18:43 Wib
PMI Sulsel kerahkan relawan kirim bantuan untuk korban bencana
Sabtu, 4 Mei 2024 18:43 Wib
BMKG IV Makassar mengimbau masyarakat waspadai bencana hidrometeorologi
Sabtu, 4 Mei 2024 18:19 Wib
Mantan Gubernur Sulsel salurkan 60 ton beras untuk korban banjir Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 18:08 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib