Makassar (ANTARA News) - Budayawan Sulawesi Selatan, Asdar Muis mengatakan, keberadaan media sosial tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri tanpa kontrol serius.
"Media perlu kontrol serius dari pengambil kebijakan, karena beragam perilaku baru telah terbukti merusak, bukan hanya melibas nilai-niai kultural, tetapi juga mengancam nasionalisme," kata Asdar di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, keberadaan media sosial seperti "facebook" atau "twitter" menyebabkan orang seakan berhak dan memiliki kebebasan absolut untuk melakukan apa saja, apalagi identitas seseorang dapat dimanipulasi sesuai keiinginan.
Tidak heran, lanjut dia, jika di dunia maya orang bebas memaki, menghina, termasuk menginjak-injak kewibawaan negara dengan menjadikan lambang-lambang negara menjadi gambar yang lucu tetapi mengandung penghinaan.
"Tidak dapat dipungkiri jika dampak positif media sosial juga ada, misalnya dapat menemukan teman lama ataupun menemukan sahabat baru," katanya.
Sementara itu, dari sejumlah masalah yang dapat ditimbulkan media sosial, dampak dari dinamika sosial akan menjauhkan seseorang dari kehidupan sosialnya.
Menurut Asdar, kehidupan sosial seseorang terkendala secara baik, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk media sosial.
"Karena itu, harus diwaspadai dampak postif dan negatif dari media sosial yang terbuka lebar. Kini yang menjadi PR adalah mampukah menaga melindungi rakyat dari dampak negatif media sosial itu?" ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah adanya regulasi yang mengatur media sosial agar terkontrol dengan baik. (T.S036/I006)
Berita Terkait
Kemensos dan Dinsos Sulsel lakukan trauma healing di posko pengungsian Luwu
Rabu, 15 Mei 2024 20:55 Wib
Pemerintah Arab Saudi mengimbau publik tidak tertipu iklan haji di media sosial
Senin, 13 Mei 2024 14:10 Wib
Mensos menyantuni ahli waris korban meninggal terdampak bencana Sulsel
Jumat, 10 Mei 2024 18:39 Wib
Telkomsel salurkan bantuan untuk korban bencana alam di Kabupaten Luwu
Jumat, 10 Mei 2024 12:28 Wib
Dinsos Takalar mendorong pemdes verifikasi data DTKS
Selasa, 7 Mei 2024 0:54 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib
Polewali Mandar Sulbar kembangkan literasi berbasis inklusi sosial
Rabu, 1 Mei 2024 20:04 Wib
Kodim Mamuju menggelar Komsos ciptakan pilkada damai 2024
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib