Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum DPP Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Mayjen TNI Purnawirawan Saiful Sulun menyebutkan berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan akan terus bergulir hingga 2024.
"Bahkan, akan lebih riuh dan lebih panas," kata Saiful dalam Rapat Pleno DPP LVRI diperluas dengan DPD LVRI se-Indonesia secara daring, Rabu (2/2), kemudian dipublikasikan melalui kanal YouTube "LVRI Channel" yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut dia, berbagai isu yang tersebar di media sosial dapat membingungkan dan meresahkan, bahkan mengancam persatuan bangsa dengan tujuan agar Joko Widodo mundur sebagai Presiden RI.
"Isu ini tidak mustahil mempengaruhi para purnawirawan dan warga Veteran yang semua ini amat merugikan," katanya.
Ia menyebutkan berbagai isu yang mereka lontarkan, antara lain: Jokowi gagal membangun negeri; Jokowi membuat negeri tergadai akibat utang yang luar biasa besar; Jokowi gagal mengatasi COVID-19; Jokowi antek asing; Jokowi PKI; Jokowi mempolitisasi ulama dan sebagainya.
Saiful pun mengingatkan purnawirawan dan warga Veteran agar tidak terpancing dengan isu-isu menyesatkan.
"Pegang teguh amanah pendiri bangsa dan memegang sikap LVRI (pengawal setia NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945)," kata Saiful.
Pemerintah Jokowi adalah pemerintah yang sah dan konstitusional, hasil pemilu yang luber dan Jokowi terpilih secara demokratis.
Oleh karena itu, LVRI wajib mengawal pemerintah yang sah dan konstitusional.
Ketua Umum LVRI pun bertanya, "Betulkah isu-isu tersebut? Begitu jeleknya kah Jokowi? Bukankah Jokowi telah berbuat banyak untuk negeri?”
Dia pun menjelaskan bahwa Presiden Jokowi memiliki banyak prestasi, antara lain, terkait dengan infrastruktur, baik jalan, bendungan, pelabuhan laut, maupun bandar udara, membuat perekonomian nasional tumbuh pesat.
Begitu pula, dengan "tax holiday" yang berhasil menarik uang para konglomerat hitam yang berada di luar negeri, kemudian membangun daerah tertinggal dan perbatasan, membubarkan Petral yang ada dugaan merampok uang rakyat lebih dari Rp1 miliar per hari.
Pemerintahan Jokowi juga mengambil alih atau tidak memperpanjang kontrak perusahaan besar, seperti Freeport, Exxon, dan Chevron yang sudah lebih dari 50 tahun menguras kekayaan alam Indonesia.
"Beliau juga membuat harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua sama dengan di Jakarta. Suatu terobosan yang luar biasa yang bertahun-tahun memberatkan masyarakat Papua," kata Saiful.
Dalam kesempatan itu, Saiful menyinggung soal perjanjian/kesepakatan penyesuaian pelayanan ruang udara atau "flight information region" (FIR) pertahanan dan ekstradisi antara pemerintah Indonesia dan Singapura. Namun, hal ini patut dihargai walau masih perlu dicermati.
Pandangan masyarakat luar negeri terhadap Jokowi pun menghargai dan menghormatinya. Bahkan, mereka memuji Jokowi berhasil memimpin dan membangun Indonesia, suatu negeri yang amat sulit menurut mereka.
Jokowi berhasil mengatasi COVID-19, dimana Indonesia termasuk enam negara yang berhasil mengatasi virus Corona ini.
"Kini Jokowi dipercaya/terpilih sebagai keketuaan atau presidensi G20 untuk tahun 2021. Ini suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia," kata Saiful.
Ia menilai pembangunan pada pemerintahan Jokowi bukan hanya meningkatkan ekonomi nasional, melainkan lebih dari itu adalah pembangunan yang berkeadilan.
Saiful pun menilai bahwa Presiden Jokowi adalah orang yang mengesankan, yakni sederhana, santun, jujur, pekerja keras, berani, dan tegas.
Bahkan, tambah dia, semua fitnah, caci maki, hujatan, sumpah serapah dijawab dengan diam dan sabar.