Jakarta (ANTARA) - Situs Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank mengalami serangan siber, mereka menuduh Rusia yang melakukannya.
"Tidak menutup kemungkinan bahwa penyerang menggunakan taktik kotor karena rencana agresif tidak berhasil dalam skala besar," kata Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, dikutip dari Reuters, Rabu.
Pusat komunikasi tersebut merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan.
Kiev pernah menuduh Moscow untuk aksi yang serupa beberapa waktu lalu. Tipe serangan kali ini, menurut laporan dari otoritas Ukraina, adalah distributed denial-of-service atau DDoS.
Serangan DDoS diarahkan pada server agar lalu lintas naik sehingga situs menjadi berada di luar jaringan (offline). Laman resmi Kementerian Pertahanan Ukraina berisi tulisan sedang dalam perbaikan.
Kementerian melalui Twitter mengatakan situs mereka terkena serangan siber dan mereka sedang memulihkan akses.
Oshadbank, yang mengonfirmasi mengalami serangan, mengatakan peristiwa ini berdampak memperlambat beberapa sistem mereka.
Pusat Komunikasi mengatakan Privatbank mengalami masalah dengan pembayaran dan aplikasi perbankan. Privatbank tidak berkomentar.
Berita Terkait
HIzbullah serang kota Margaliot dan Israel balas serangan
Rabu, 24 April 2024 16:03 Wib
Yordania menegaskan wilayah udaranya bukan medan tempur Iran-Israel
Sabtu, 20 April 2024 14:04 Wib
IAEA: Tak ada kerusakan pada nuklir Iran usai serangan Israel
Jumat, 19 April 2024 17:53 Wib
Kanselir Jerman serukan Israel tidak lakukan serangan balasan ke Iran
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
Israel akan tanggapi serangan Iran dengan menargetkan instalasi militer
Rabu, 17 April 2024 14:32 Wib
Utusan tetap Iran di PBB memberi peringatan keras kepada Israel terkait balasan
Selasa, 16 April 2024 13:46 Wib
Sejumlah negara Timur Tengah tutup wilayah udara imbas serangan Iran terhadap Israel
Minggu, 14 April 2024 11:05 Wib
Pemimpin Korut Kim Jong Un sampaikan belasungkawa kutuk serangan teror di Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 20:46 Wib