Pekanbaru (ANTARA) - Aparat Polresta Pekanbaru mengamankan Al, seorang pria yang merupakan wartawan gadungan, usai mencoba memeras Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau Masrul Kasmy pada Kamis (24/3).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan, di Pekanbaru, Sabtu, mengatakan pihaknya sebelumnya dihubungi perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau terkait upaya pemerasan tersebut.
"Berbekal bukti-bukti yang cukup, kami amankan tersangka untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Andrie.
Sebelumnya, pelaku ini datang menemui Plt Kadiskes Riau berbekal kartu pengenal pers yang memperlihatkan jabatannya di MNC TV sebagai editor.
Kemudian dia menawarkan kerja sama kepada Masrul Kasmy, namun ujung-ujungnya malah meminta uang Rp600 ribu untuk tambahan membeli handphone.
Selain itu, ternyata sebelumnya pelaku juga berusaha datang ke sejumlah instansi pemerintahan lainnya di Kota Pekanbaru, namun tak berhasil menemui pejabat yang berwenang.
"Dari hasil interogasi, pelaku mengaku sebelumnya ke instansi lain, namun tak berhasil. Tak hanya di Riau, tapi juga di Sumatera Utara. Kami masih terus dalami," ujarnya lagi.
Andire menilai pelaku kooperatif mengikuti alur pelaporan dan pemeriksaan oleh petugas, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti pihak Polresta Pekanbaru.
Setelah pihak Dinkes Riau mengonfirmasi terkait identitas Al kepada biro Riau stasiun televisi tersebut, pelaku segera dibawa ke Polresta Pekanbaru sebab perusahaan tersebut tidak terima dibohongi.
Dari pelaku diamankan sebuah tanda pengenal pers yang tertera namanya dengan jabatan editor produksi dan sebuah tas ransel yang dibawanya.
Atas perbuatannya Al disangkakan atas Pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.
"Kami juga mendalami terkait Pasal 378 atas penipuan, apakah ada korban lainnya masih kami dalami," kata Andrie.
Dari kasus tersebut, Andrie mengimbau kepada para pejabat jika ada oknum atau pihak mengaku wartawan dan mencoba meminta uang sebaiknya tidak usah dilayani.
"Kalau ada upaya pemerasan, segera hubungi polisi," katanya pula.
Berita Terkait
Diskominfo Sulsel: Keberadaan TV-radio sebagai perekat bangsa bebas berita hoax
Minggu, 22 September 2024 18:43 Wib
Tentara Israel menyerbu dan menutup kantor TV Al Jazeera di kota Ramallah
Minggu, 22 September 2024 16:17 Wib
Danny Pomanto dan Garuda TV berkolaborasi promosikan Festival F8 Makassar
Minggu, 21 Juli 2024 22:48 Wib
Istana Presiden terima laporan kasus kebakaran tewaskan jurnalis Tribrata TV
Rabu, 17 Juli 2024 13:57 Wib
Polisi selidiki kasus kamerawan TV swasta yang dikeroyok saat sidang SYL
Jumat, 12 Juli 2024 15:14 Wib
KPU RI tambah TV menayangkan debat ketiga Pilpres 2024
Jumat, 5 Januari 2024 21:30 Wib
PLN berikan bantuan smart TV ke madrasah di Gowa
Jumat, 5 Januari 2024 15:03 Wib
KPI dan Unhas berkolaborasi tingkatkan literasi media di masyarakat
Senin, 22 Mei 2023 19:56 Wib