Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalisasi dampak kesakitan saat terpapar COVID-19.
"Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi 'booster' (penguat) penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular COVID-19," katanya yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Nadia yang juga menjabat Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu, mengatakan mobilitas mudik dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang.
Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan RI tentang mudik Lebaran 2022, potensi masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini berjumlah sekitar 80 juta orang.
Jumlah tersebut, kata dia, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pergerakan penonton saat acara MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 yang berkisar 60 ribu orang.
"Sehingga perlu vaksinasi 'booster' untuk mengurangi risiko jika tertular COVID-19," katanya.
Ia mengatakan pemerintah mewajibkan vaksinasi penguat untuk meningkatkan kekebalan komunal dari penularan COVID-19 mengingat mobilitas warga lebih masif daripada acara MotoGP Mandalika.
Ia mengatakan aktivitas mudik Lebaran identik dengan silaturahim ke rumah orang-orang terdekat, seperti orang tua, keluarga, dan kerabat. Berkaca dari dua kali gelombang penularan COVID-19, seluruhnya dipicu oleh mobilitas penduduk yang tak terkendali.
"Dengan kata lain, risiko penularan akan lebih berbahaya jika penularan terjadi pada orang tua atau lansia di kampung halaman," katanya.
Kemenkes terus mengintensifkan kinerja vaksinator yang saat ini disiagakan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas, sentra vaksinasi, hingga ruang publik di berbagai daerah untuk melaksanakan vaksinasi pada masyarakat sasaran.
"Vaksinasi 'booster' tetap harus dilaksanakan. Pemberian vaksinasi 'booster' tetap mengacu pada interval pemberian vaksinasi, mulai dari vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, hingga vaksinasi 'booster'," katanya.
Bagi masyarakat yang belum vaksinasi penguat dan kebetulan akan melakukan mudik, Nadia mengimbau segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya. Vaksinasi penguat bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap.
Dia menjelaskan vaksinasi COVID-19 merupakan upaya komunal, tidak hanya untuk melindungi diri, tetapi sekaligus melindungi masyarakat Indonesia, terutama para orang tua dari risiko kematian dan kesakitan akibat COVID-19.
“Mari hentikan perdebatan. Tujuan vaksinasi untuk melindungi masyarakat dari kematian akibat COVID-19. Bukan untuk mempersulit mobilitas," katanya.
Berita Terkait
Satgas COVID-19: 68,7 juta warga Indonesia telah menerima vaksin booster pertama
Minggu, 16 April 2023 20:41 Wib
Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat suntik vaksin booster sebelum mudik
Kamis, 13 April 2023 12:32 Wib
Vaksin booster satu di Indonesia telah diberikan kepada 68.664.709 orang
Minggu, 9 April 2023 23:54 Wib
Kemenkes : Vaksin COVID-19 IndoVac mulai digunakan untuk booster kedua
Rabu, 8 Maret 2023 9:50 Wib
Dinkes Sulsel fokus vaksinasi boster kedua untuk lansia
Rabu, 8 Februari 2023 18:11 Wib
Polri kerahkan 10.362 nakes Pusdokkes sebagai vaksinator booster kedua
Selasa, 31 Januari 2023 12:44 Wib
Menkes: Vaksinasi penguat kedua tidak akan jadi syarat perjalanan
Kamis, 26 Januari 2023 15:15 Wib
Wapres Ma'ruf Amin : Wacana vaksinasi booster kedua berbayar untuk mengurangi subsidi
Kamis, 26 Januari 2023 14:25 Wib