Dengan berpuasa, tidak hanya menjalankan perintah Islam, tetapi memberikan dampak positif bagi tubuh yang berpuasa selama dilakukan sesuai dengan tuntunan agama.
“Puasa bisa mengontrol emosi, sekaligus memberikan banyak manfaat bagi kesehatan,” ujar Ahli Gizi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Razak Thaha.
Ia mengatakan sejumlah manfaat puasa untuk menjaga kesehatan tubuh, antara lain menjaga daya tahan tubuh yang baik, juga dapat mengontrol kadar gula darah dan kolesterol serta membantu menurunkan berat badan.
Namun untuk mendapatkan manfaat puasa perlu adanya komitmen dalam memilih makanan atau gizi, agar asupan gizi dapat terpenuhi dan tentunya mampu menjaga pola makan.
Hal ini dianggap penting, karena jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi tubuh juga mempengaruhi hasil yang didapat nantinya.
Pasalnya, mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam tubuh yaitu cukup kalori dan sejumlah nutrisi.
Sebagai gambaran, makanan yang dikonsumsi harus mengandung berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai, serta mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
“Sekitar 14 jam selama puasa, tubuh kita tidak dipenuhi nutrisi, oleh karena itu porsi makan harus diatur saat sahur dan buka puasa,” kata Razak yang juga anggota tim Program Penanggulangan Stunting Nasional.
Setidaknya porsi makan yang ideal saat puasa bisa dibagi menjadi tiga, yakni saat sahur 40 persen, berbuka 50 persen, dan setelah tarawih 10 persen.
Dalam setiap porsi makan, lanjut Guru Besar Unhas, mengandung karbohidrat yang didapat dari nasi atau sejenisnya, protein hewani atau nabati seperti ikan, daging, tahu dan tempe, serta lemak.
“Selain itu, sayuran dan buah-buahan perlu ditambah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh,” ujarnya.
Untuk menghindari dehidrasi selama puasa, konsumsi cairan juga harus dijaga untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh minimal dua liter air setara dengan delapan gelas air putih per hari.
Kebutuhan cairan tercukupi saat berbuka puasa atau sahur yang dapat dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan kembung.
Konsumsi susu kurma
Saat berbuka puasa, dianjurkan makan kurma, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Tak heran, jika saat bulan suci Ramadhan banyak dijual kurma baik di supermarket maupun di pinggir jalan.
Ternyata dalam perkembangannya, setelah buah kurma diteliti lebih lanjut, menurut data Food Data Central Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), kurma mengandung karbohidrat yang tinggi, serta mengandung protein, lemak, serat, serta berbagai vitamin dan mineral.
Kurma kaya akan karbohidrat yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang merupakan sumber energi tubuh selama 14 jam puasa.
Kandungan glukosa dan fruktosa yang tinggi pada kurma merupakan bentuk gula sederhana yang dapat dengan cepat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Sementara itu, International Journal of Food Sciences and Nutrition melaporkan bahwa kurma kaya akan nutrisi yang dapat dikonsumsi untuk membantu memulihkan energi yang hilang saat berpuasa, baik saat sahur maupun berbuka.
Dalam kurma dengan berat rata-rata 24 gram mengandung 66 kalori dan 16 gram gula, serta mengandung indeks glikemik rendah kurang dari 55.
Indeks glikemik adalah jumlah karbohidrat dalam makanan untuk meningkatkan kadar gula darah setelah makan.
Sekedar pengingat bagi penderita diabetes, untuk membatasi diri hanya mengonsumsi satu hingga dua buah kurma per hari. Apalagi buah dari Jazirah Arab ini termasuk buah yang tinggi gula.
Sedangkan bagi penderita gangguan pencernaan, dianjurkan mengonsumsi kurma yang tinggi serat yang baik untuk kesehatan, karena dapat menjaga keseimbangan mikroflora di usus.
Serat yang terdapat pada kurma adalah serat larut dan tidak larut dalam air. Kandungan serat larut air dapat membantu menurunkan penyerapan kolesterol.
Serat tidak larut air pada kurma dapat menarik air ke dalam feses, membuatnya lebih lembut dan lebih bervolume, sehingga fungsi pencernaan menjadi lancar. Dengan mengkonsumsi tiga sampai lima buah kurma dapat memenuhi 20 persen kebutuhan serat harian.
Kurma juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yaitu vitamin A, vitamin B kompleks seperti vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat, vitamin C, vitamin K, kalsium, fosfor, zat besi, seng, selenium, magnesium, dan kalium.
Kandungan potasium yang tinggi pada kurma, baik dikonsumsi pada penderita tekanan darah tinggi. Kurma juga mengandung zat bioaktif seperti polifenol (asam fenolik dan flavonoid), dan karotenoid yang berperan sebagai antioksidan, dapat meningkatkan kekebalan tubuh, dan baik untuk kesehatan jantung.
Susu
Selain mengkonsumsi kurma, susu juga dianjurkan untuk dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi selama puasa.
Demikian disampaikan ahli gizi dr Feni Nugraha, MARS, M.Gizi, SpGK.
Dikatakannya, susu merupakan makanan yang mengandung nutrisi yang baik dan lengkap, sehingga mampu berperan dalam menjaga kekebalan tubuh, serta kekuatan dan fungsi otot meski dalam keadaan puasa.
Menurutnya, susu mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi dan ada lemak baik yaitu omega 3.
Susu juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin E, seng, dan selenium yang berfungsi sebagai antioksidan dan dapat membantu meningkatkan kekebalan.
Susu merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang dan sendi. Dalam 1 gelas susu mengandung sekitar 300 mg kalsium, yang setara dengan 30 persen kebutuhan kalsium harian.
Mencermati kandungan susu dan kurma, lanjut Feni, keduanya mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, kaya vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang baik untuk kesehatan tubuh.
“Jadi kombinasi keduanya, memiliki manfaat yang baik untuk bisa menjaga stamina dan daya tahan tubuh selama bulan puasa,” ujarnya.
Menurutnya, susu kurma bisa langsung diminum atau dijadikan bahan dasar menu takjil saat berbuka puasa.
Perpaduan susu dan kurma, produk tersebut kini mudah ditemui di sejumlah supermarket dan warung di kota dan pelosok desa, baik dalam bentuk minuman kaleng, maupun takaran kotak.
Salah satu produk yang ditawarkan di pasaran adalah varian MilkLife kurma yang mengandung 9 Vitamin dan 9 Mineral, baik untuk menggantikan nutrisi tubuh yang hilang saat berpuasa.
Menurut Dairi Alami Global Marketing, Bernadeth Virna Widiastuty, kehadiran susu kurma merupakan bentuk komitmen untuk menghadirkan manfaat dari setiap kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, agar kesehatan selalu terjaga saat berpuasa di masa pandemi yang berubah menjadi endemik.
“Kami berharap semua dapat merasakan manfaat ganda dari susu dan kurma ini serta menebarkan semangat dalam menebar kebaikan selama bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Terlepas dari semua menu yang ada di meja saat sahur atau buka puasa, atau yang ditawarkan di pasar, keputusan akhir kembali ke masing-masing individu.
Bagi individu yang bisa bijak terhadap diri sendiri-tidak berlebihan saat berbuka puasa dan sahur dengan menu segudang-, tetapi hanya makan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh, nantinya amalan puasa bisa didapatkan, sekaligus mendapatkan berkah kesehatan. .
