Danlantamal VI lepas KRI Dewaruci angkut peserta Muhibah Jalur Rempah 2022
Makassar (ANTARA) - Panglima Lantamal TNI AL VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari melepas pemberangkatan KRI Dewaruci yang mengangkut peserta Jelajah Budaya Jalur Rempah 2022 di Dermaga Pengemas Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.
“Untuk kegiatan Silaturahmi Budaya Jalur Rempah ini, kami menggunakan kapal legendaris milik TNI AL yaitu KRI Dewaruci. Program itikad baik dan KRI yang digunakan keduanya memiliki nilai sejarah yang sangat penting untuk dipelajari dan digali,” kata Benny di Makassar. Senin.
Laksma TNI Benny Sukandari juga mengapresiasi terselenggaranya kegiatan yang sinergis dengan TNI AL, yakni melibatkan alutsista KRI Dewaruci dan Lantamal VI Makassar.
Diakuinya, program tersebut merupakan representasi nyata peran dan kontribusi TNI AL dalam mendukung elemen bangsa lain.
Jalur pelayaran itikad baik budaya yang menggunakan KRI Dewaruci akan melalui titik-titik jalur jalur rempah nusantara yaitu dari Makassar menuju Baubau, Sulawesi Tenggara kemudian ke Ternate dan Tidore, Maluku Utara yang kemudian menuju Banda Neira, Maluku hingga berakhir di Kupang, Nusa Tenggara (NTT).
“Pelayaran dengan kapal legendaris KRI Dewaruci menjadi sangat unik dan menarik serta menjadi percikan untuk dapat mengobarkan kembali semangat kesegaran, keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia yang melimpah. Sekaligus mampu memperkuat ketahanan maritim dan diplomasi budaya di Indonesia. kehangatan dan keharuman rempah-rempah,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan dan Pendayagunaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Restu Gunawan yang mendampingi Laskar Rempah menyebut Makassar sebagai salah satu titik jalur rempah yang dijadikan persinggahan KRI Dewaruci.
“Jadi anak-anak akan mendapat masukan dari aspek budaya, rempah-rempah dan jalur perdagangan,” kata Restu.
Laskar Rempah juga disuguhkan kisah sejarah tentang kehebatan sosok Karaeng Pattingalloang yang lahir pada abad ke-16, seorang ulama Kerajaan Gowa-Tallo yang pada saat itu memiliki pengetahuan luas tentang dunia global dan dijuluki Pak Makassar .
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel, Bupati Barru, Sekda Kota Makassar, Aspers Danlantamal VI, Panglima KRI Dewaruci dan sejumlah pejabat Sulsel lainnya.
“Untuk kegiatan Silaturahmi Budaya Jalur Rempah ini, kami menggunakan kapal legendaris milik TNI AL yaitu KRI Dewaruci. Program itikad baik dan KRI yang digunakan keduanya memiliki nilai sejarah yang sangat penting untuk dipelajari dan digali,” kata Benny di Makassar. Senin.
Laksma TNI Benny Sukandari juga mengapresiasi terselenggaranya kegiatan yang sinergis dengan TNI AL, yakni melibatkan alutsista KRI Dewaruci dan Lantamal VI Makassar.
Diakuinya, program tersebut merupakan representasi nyata peran dan kontribusi TNI AL dalam mendukung elemen bangsa lain.
Jalur pelayaran itikad baik budaya yang menggunakan KRI Dewaruci akan melalui titik-titik jalur jalur rempah nusantara yaitu dari Makassar menuju Baubau, Sulawesi Tenggara kemudian ke Ternate dan Tidore, Maluku Utara yang kemudian menuju Banda Neira, Maluku hingga berakhir di Kupang, Nusa Tenggara (NTT).
“Pelayaran dengan kapal legendaris KRI Dewaruci menjadi sangat unik dan menarik serta menjadi percikan untuk dapat mengobarkan kembali semangat kesegaran, keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia yang melimpah. Sekaligus mampu memperkuat ketahanan maritim dan diplomasi budaya di Indonesia. kehangatan dan keharuman rempah-rempah,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan dan Pendayagunaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Restu Gunawan yang mendampingi Laskar Rempah menyebut Makassar sebagai salah satu titik jalur rempah yang dijadikan persinggahan KRI Dewaruci.
“Jadi anak-anak akan mendapat masukan dari aspek budaya, rempah-rempah dan jalur perdagangan,” kata Restu.
Laskar Rempah juga disuguhkan kisah sejarah tentang kehebatan sosok Karaeng Pattingalloang yang lahir pada abad ke-16, seorang ulama Kerajaan Gowa-Tallo yang pada saat itu memiliki pengetahuan luas tentang dunia global dan dijuluki Pak Makassar .
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel, Bupati Barru, Sekda Kota Makassar, Aspers Danlantamal VI, Panglima KRI Dewaruci dan sejumlah pejabat Sulsel lainnya.