Makassar (ANTARA) - Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar dr Wahyudi Muchsin meluncurkan buku tentang "Catatan COVID-19" dan berhasil meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai buku pertama di Indonesia.
"Selama ini semua catatan perjalanan dalam menangani COVID-19 di awal pandemi hingga saat ini itu hanya saya tuliskan di sosial media saja, tetapi teman-teman penulis melihat pengalaman itu harus tertulis dalam sejarah dan bisa diwariskan," ujarnya di Makassar, Selasa.
Dokter Wahyudi Muchsin yang dikenal luas sebagai dokter koboi itu mengatakan jika peluncuran buku dilakukan di atas kapal bersejarah asal Sulsel yakni Kapal Phinisi.
Sejumlah pejabat, akademisi dan kepala daerah hadir dalam peluncuran untuk memberikan apresiasi atas peluncuran buku tersebut.
Buku setebal 148 halaman itu berisi tentang pengalaman dokter Yudi selama terlibat dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dua tahun terakhir.
"Tim editor melihat ada sesuatu yang perlu dituliskan dalam sebuah buku sebagai warisan ilmu kepada siapa saja, maka jadilah buku sederhana ini," katanya.
Yudi menambahkan penerbitan buku ini juga mengandung misi sosial. Semua hasil penjualan buku disumbangkan ke Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia di Makassar.
Masyarakat yang tertarik membeli buku ini diminta langsung mentransfer pembayarannya ke rekening BNI 4456.4456.57 a/n Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan secara khusus memberi apresiasi sahabatnya saat hadir pada peluncuran buku dokter koboi menceritakan program gerakan sejuta masker yang digagas menjadi percontohan nasional di mana diabadikan di buku catatan COVID-19 dokter koboi.
Rektor Universitas Islam Makassar DR Ir Hj Andi Majdah M Zain pun menyampaikan bahwa sosok dokter koboi memberi warna bukan hanya Kampus UIM, namun Makassar dan Indonesia saat COVID-19 sedang ganas-ganasnya.
"Saat COVID-19 sedang ganas-ganasnya, dokter Yudi mengarahkan agar kampus yang dipimpin bisa mendukung pemerintah melawan COVID-19 dan protokol kesehatan secara ketat harus diterapkan," katanya mengisahkan.
Tim editor Fachruddin Palapa menambahkan buku ini merupakan potret penanganan COVID-19 di Sulsel yang direkam seorang dokter dan diupdate secara berkesinambungan di lini masa media sosialnya.
Ia berharap buku ini bisa bermanfaat untuk publik terutama dalam menambah wawasan terkait penanganan COVID-19.
Selain misi sosial juga akan tercatat dalam lembaga Rekor Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) atas pencapaian pertama di Indonesia dan launching buku di atas kapal laut.
Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) Paulus Pangka menganugerahkan piagam dan medali atas pemecahan rekor peluncuran buku Catatan COVID-19 Dokter Koboi pertama di Indonesia.