Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Pra Pekan Nasional (Prapenas) Petani dan Nelayan menjadi ajang untuk memperkuat konsolidasi emosional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) guna lebih mempersiapkan kebutuhan pangan di Indonesia.
"Prapenas ini seperti biasa, menjadi wadah belajar dan mengajar, bertukar informasi, bahkan 'business matching' juga terjadi di sini," kata Syahrul disela pembukaan Prapenas Petani dan Nelayan di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu.
Selain itu, lanjut dia, melalui Prapenas ini pula menjadi ajang bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait kekuatan pertanian di masing-masing daerah untuk bisa saling memberi masukan untuk kepentingan KTNA ke depan.
Hal itu dinilai penting, karena tantangan sektor pertanian semakin kompleks ke depan, sehingga dibutuhkan strategi pertanian yang baru dan handal.
Menurut dia, salah satu yang menjadi tantangan besar pertanian saat ini adalah perubahan cuaca.
Dia mengatakan, anomali cuaca telah mengubah pola pertanian yang secara sadar atau tidak, terpaksa harus menyesuaikan dengan kondisi lapangan.
"Karena itu, kita berharap dari Prapenas ini kita menemukan kebulatan tekad dan semangat untuk merubah pola pertanian kita yang seperti kemarin, apalagi saat ini kita menghadapi perubahan cuaca yang nyata," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan, sangat bersyukur Maros mendapat amanah untuk menjadi tuan rumah Prapenas.
Dia mengatakan, Prapenas ini menjadi berkah bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Maros, karena geliat ekonomi di 'Butta Salewangang' ini kembali terpicu, setelah sekitar dua tahun stagnan akibat pandemi COVID-19.