Mamuju (ANTARA News) - Petani di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, hingga kini belum manfaatkan bantuan pupuk yang disalurkan pemerintah untuk kegiatan program Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu kakao (Gernas) Kakao, karena dicurigai tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Poli-Poli, Mas'ud di Mamuju, Rabu.
Menurutnya, petani di Mamuju belum bersedia memanfaatkan bantuan penyaluran pupuk kegiatan Gernas kakao 2012, sebelum dilakukan uji laboratorioum karena dikhawatirkan pupuk tersebut justeru menghambat produksi buah kakao petani.
"Saat ini kami selaku LSM yang juga pendamping petani kakao di Mamuju melakukan investigasi dengan melakukan uji laboratorium. Kita tunggu hasil sampel pengadaan pupuk kakao yang didanai oleh pemerintah pusat itu,"kata dia.
Ia mengatakan, jika hasil laboratorim ini ternyata tak sesuai dengan spesifikasi maka petani Mamuju akan menolak menggunakan pupuk gernas itu.
"Kita lihat saja seperti apa hasil uji laboratorim terhadap bantuan pupuk gernas tahun ini, Jika layak digunakan maka kami akan mengajak petani untuk segera dimanfaatkan. Tetapi bila menyalahi sepsifikasi maka kami akan menolak menggunakan bantuan pupuk itu,"tegas Mas'ud.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Sulbar, Mukthar Bello, menyampaikan, pengadaan pupuk untuk kegiatan Gernas 2012 telah terdistribusi ke lima kabupaten di Sulbar.
"Total pengadaan pupuk gernas kakao di Sulbar mencapai 4.420 ton dan ini telah kita distribusi ke lima kabupaten yang ada di Sulbar,"kata dia.
Menurutnya, pengadaan pupuk gernas kakao ini meliputi tiga kegiatan yakni untuk kegiatan peremajaan jumlah pupuk tersedia 48.000 kilogram, rehabilitasi sekitar 1.487.000 kilogram dan kegiatan intensifikasi sebesar 2.985.600 kilogram.
"Distribusi pupuk pertama kali kita sentuh adalah kabupaten Mamuju yang dilakukan sebelum puasa kemudian menyusul Kabupaten Polman dan Majene,"kata dia.
Sedangkan kabupaten Mamasa dan Mamuju Utara kata dia, juga sementara dalam tahap persiapan distribusi pupuk ke daerah itu.
"Khusus untuk distribusi pupuk ke Mamuju Utara akan diangkut melalui kapal laut dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Makassar lalu bergerak ke pelabuhan Pantoloan, Donggala, Sulteng. Ini dilakukan atas pertimbangan jarak dari Donggala ke Matra yang hanya menghabiskan tiga jam dengan jalur darat,"urai Mukthar Bello. (T.KR-ACO/S016)
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulbar dorong penambahan jadwal penerbangan di Mamuju
Minggu, 19 Mei 2024 18:09 Wib
Kemenkumham Sulbar bentuk desa sadar hukum Mamuju Tengah
Sabtu, 18 Mei 2024 6:21 Wib
Korem 142 Tatag minta warga Mamuju Tengah hindari provokasi
Jumat, 17 Mei 2024 6:29 Wib
Polda Sulbar tangkap tiga pelaku bom ikan di perairan Bala-Balakang Mamuju
Kamis, 16 Mei 2024 14:21 Wib
Polres Mamuju Tengah mengoptimalkan edukasi keselamatan berlalu lintas
Selasa, 14 Mei 2024 19:30 Wib
Polres Mamuju Tengah menangkap empat pelaku penyalahgunaan narkoba
Selasa, 14 Mei 2024 18:29 Wib
KPU Mamuju : Tidak ada calon perseorangan di Pilkada Mamuju
Senin, 13 Mei 2024 17:53 Wib
Polres Mamuju Tengah sosialisasikan pencegahan perundungan di sekolah
Kamis, 9 Mei 2024 18:14 Wib