Makassar (ANTARA) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan melelang proyek preservasi atau perbaikan ruas jalan Maros-Bone di Sulawesi Selatan senilai Rp204 miliar.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan Reiza Setiawan dalam rilis tertulis yang diterima di Makassar, Minggu, menyampaikan paket preservasi ruas jalan Maros menuju batas Kabupaten Bone ini dengan panjang jalan kurang lebih 31 kilometer, dengan penanganan berupa pelebaran menuju standar, rehab mayor dan rehab minor.
"Dengan pagu lelang Rp204 Miliar melalui usulan Kontrak Tahun Jamak 2022-2024," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pelelangan proyek jalan itu dilakukan setelah mendapat mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR.
"Alhamdulillah, sedang lelang Rp204 Miliar TA 2022-2024 untuk preservasi jalan Nasional pada ruas Maros - Bone. Kami sudah koordinasi dengan Balai Jalan Nasional dan Insya Allah tahun jamak mulai tahun ini dikerjakan," kata Andi Sudirman.
Ia mengakui bahwa proyek preservasi ini sebagai wujud kepedulian Presiden Joko Widodo terhadap masyarakat Sulawesi Selatan.
Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Selatan, Andi Sudirman mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan Reiza Setiawan yang telah melakukan respona cepat dengan merealisasikan keluhan dan usulan Sulsel.
Menurut dia, jalan ini sudah sangat dikeluhkan masyarakat, mengingat aksesnya padat pelintas dan sering terjadi kemacetan karena jalan yang sempit.
"Jalan ini telah daerah rawan kecelakaan setiap waktu yang menghambat sistem distribusi barang dan jasa dari Mamminasata menuju Bone," ujarnya.
"Jalan ini menjadi urat nadi perekonomian Sulsel terhadap kabupaten Bosowasi dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara bertahap dan intens juga dilakukan kolaborasi dengan Kementerian termasuk upaya pembangunan kembali jalan Mamminasata, Jalan Nasional Maros-Pare, Luwu Raya, Toraja dan lainnya," sambung Andi Sudirman.