Jayapura (ANTARA News) - Gerakan Pramuka bisa diandalkan sebagai ujung tombak pendidikan karakter bangsa, kata Menteri Koordinatot Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono, ketika menutup Raimuna Nasional ke-10 di Buper Phokela Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin.
Menurut Agung Laksono, pendidikan karakter menyangkut nilai-nilai luhur bangsa, perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama.
Meskipun karakter merupakan kunci keberhasilan individu, menurutnya, karakter individulah yang akan memberikan warnah karakter bangsa kita.
Dia mengatakan, banyaknya berbagai persoalan sosial kkhususnya generasi muda, seperti tawuran, penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas dan kriminalitas lainnya, menandakan bahwa pendidikan karakter bagi bangsa ini benar-benar mendesak.
"Pada kondisi ini, Gerakan Pramuka dapat mengambil peran yang strategis bersama masyarakat menciptakan generasi muda yang memiliki karakter," katanya.
Dia lebih lanjut mengatakan, Tri Satya dan Dasa Darma yang diajarkan dalam Gerakan Pramuka menjadi modal dasar penting dalam pendidikan karakter.
Untuk itu, katanya, agar diupayakan nilai-nilai Dasa Darma dapat diamalkan sehari-hari bagi seluruh kaum muda bangsa ini.
"Untuk itu saya berharap pembelajaran yang diperoleh selama perkemahan tentunya dapat benar-benar membekas dan mewarnai perilaku adik-adik sehari-hari ke depan," katanya.
"Kita patut bersyukur bahwa sukses Raimuna Nasional ke-10 2012 di Waena Kota Jayapura, juga semakin menegaskan bahwa Papua merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,"kata dia.
Di samping itu, lanjut Menko Kesra, keberhasilan penyelenggaran Raimuna Nasional bisa menjadi bukti nyata bahwa Papua adalah daerah yang aman, damai, dan siap menerima siapapun yang memiliki itikad baik untuk hadir di Papua.
Menko Kesra juga mengharapkan Raimuna kedepan dapat dijadikan event yang lebih besar, yang memberikan dampak positif, menjalin kebersamaan yang kuat antara Pramuka dan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya dengan mengoptimalkan Satuan Satuan Karya(Saka) yang ada di Gerakan Pramuka.
"Saya berharap adanya dukungan dan komitmen dari semua pihak untuk memajukan Gerakan Pramuka sebagai komponen penting dalam mendidik dan mempersiapkan kaum muda menjadi pemimpin bangsa yang lebih baik," harapnya.
Pada Raimuna ke-10 kali ini di Papua, seluruh anggota gerakan Pramuka penegak dan pendega secara bersama-sama telah mendeklarasikan bahwa Pramuka adalah duta perdamaian, sebagai wujud dukungan mereka terhadap terciptanya perdamaian di bumi Indonesia dan dunia.
Pembacaan dan pendatanganan deklarasi itu telah dilakukan pada Minggu (14/10) saat karnaval budaya di depan Kantor Gubernur Provinsi Papua di Jalan Soa-siu.
Raimuna Nasional ke-10 diikuti oleh lebih dari 3.600 lebih Pramuka dari berbagai daerah di Tanah Air dan sejumlah negara sahabat.
Dalam cara penutupan Raimuna ke-10 di Buper Phokela Waena, Kota Jayapura dimeriahkan oleh tarian kolosal merah-putih dan tari pergaulan Yosim Pancar yang dilakukan oleh ratusan penari dari berbagai sanggar tari yang ada di kota dan Kabupaten Jayapura. (T.KR-ARG/K006)
Berita Terkait
Gempa magnitudo 6,3 guncang Pegunungan Bintang Papua
Rabu, 6 September 2023 0:34 Wib
120 tenaga ahli keagamaan Enrekang mengikuti kuliah umum literasi zakat
Kamis, 9 Maret 2023 6:46 Wib
Tim terpadu Polewali Mandar Sulbar konsolidasi penanganan dampak bencana
Selasa, 18 Oktober 2022 18:19 Wib
Kontingen Sulsel siap mengikuti Pesparani nasional 2022 di Kupang
Selasa, 18 Oktober 2022 4:54 Wib
Sejumlah masjid baru segera digunakan selama Ramadhan 1443 Hijriah
Sabtu, 2 April 2022 5:53 Wib
Pemprov Sulsel pastikan Masjid 99 Kubah digunakan saat Ramadhan 1443 H
Kamis, 10 Maret 2022 5:56 Wib
Sulbar terapkan konsep pentahelix integrasikan perdesaan dengan transmigrasi
Sabtu, 3 Juli 2021 18:16 Wib
DPRD Makassar minta Bagian Kesra perbaharui data guru ngaji
Sabtu, 29 Juni 2019 19:53 Wib