Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan lima obat sirop yang menyebabkan kerusakan ginjal dan kematian anak di Indonesia tidak terdaftar di Malaysia.
Direktur Senior Pelayanan Farmasi Kementerian Kesehatan Malaysia Norhaliza Binti A Halim dalam keterangan di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan berdasarkan tinjauan di situs Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, www.pom.go.id menemukan bahwa artikel tersebut merujuk pada sejumlah produk sirop terbatas yaitu Sirop Termorex, Sirop Flurin DMP, Sirop Batuk Unibebi, Unibebi Sirop Demam dan Tetes Demam Unibebi yang terdeteksi mengandung etilen glikol melebihi batas yang diizinkan.
Berdasarkan pemeriksaan pada database produk terdaftar Divisi Regulasi Farmasi Nasional (NPRA), ia mengatakan Kementerian Kesehatan menemukan bahwa kelima produk tersebut tidak terdaftar di Malaysia.
NPRA, lanjutnya, akan melakukan pemantauan secara terus menerus untuk memastikan kualitas, keamanan dan khasiat obat terjamin. Selain itu, KKM akan menginformasikan perkembangan dari waktu ke waktu.
Dalam beberapa hari terakhir, media dan netizen di Malaysia ramai mengangkat isu obat sirop yang menyebabkan terjadinya kerusakan ginjal pada anak yang berujung pada kematian di Indonesia.
Sementara itu, Kepada BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam keterangan pers di Jakarta mengatakan akan memidanakan dua industri farmasi terkait temuan kandungan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol terlampau tinggi daam obat sirop yang mereka edarkan.
Pada Kamis, 20 Oktober 2022, BPOM mengumumkan lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran EG melampaui ambang batas aman.
Pertama, obat demam Termorex Sirup kemasan dus botol plastik ukuran 60 mililiter (ml) produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL781300353A7A1.
Kemudian, obat batuk dan flu Flurin DMP Sirup kemasan dus botol plastik ukuran 60 ml keluaran PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1.
Tiga produk lainnya merupakan obat-obat sirop produksi Universal Pharmaceutical Industries, yakni obat batuk dan flu Unibebi Cough Sirup ukuran 60 ml bernomor izin edar DTL7226303037A1, obat demam Unibebi Demam Sirup ukuran 60 ml bernomor izin edar DBL8726301237A1, dan obat demam Unibebi Demam Drops ukuran 15 ml bernomor izin edar DBL1926303336A1.
Pada kesempatan sama di Istana Bogor, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa hingga saat ini kasus gangguan ginjal akut pada anak mencapai 245 kasus yang tersebar pada 26 provinsi dengan tingkat kematian mencapai 141 korban atau 57,6 persen.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Obat sirop penyebab kerusakan ginjal tidak terdaftar di Malaysia
Berita Terkait
BPOM mengumumkan obat sirop Praxion aman dikonsumsi
Rabu, 8 Februari 2023 15:53 Wib
Kemenkes : Hindari membeli obat sirop secara mandiri tanpa resep dari dokter
Senin, 6 Februari 2023 14:35 Wib
Peredaran obat sirop merek Praxion distop sembari investigasi ginjal akut
Senin, 6 Februari 2023 10:58 Wib
BPOM mencabut izin edar obat sirop produksi PT REMS
Rabu, 7 Desember 2022 12:05 Wib
BPOM: Gugatan hukum terkait obat sirop mengandung zat berbahaya ke PTUN langkah salah
Kamis, 17 November 2022 17:09 Wib
BPOM mengumumkan dua perusahaan farmasi berstatus tersangka produk obat sirop
Kamis, 17 November 2022 17:01 Wib
Kementerian Kesehatan mengumumkan 12 obat kritikal yang boleh diresepkan
Rabu, 16 November 2022 15:19 Wib
BPOM mencabut sertifikat CPOB tiga perusahaan farmasi terkait cemaran EG/DEG
Selasa, 8 November 2022 8:36 Wib