Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya mengatakan, pembangunan bangsa hendaknya berlandaskan pada budaya warisan bangsa, agar tetap kokoh, tidak mudah rapuh dan salah arah.
"Budaya mesti tetap dilestarikan. Ini pesan penting yang selalu saya sampaikan ketika mengunjungi rumah adat ataupun istana raja di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur. Ini karena ada banyak nilai-nilai penting yang harus terus dikembangkan dan dijadikan landasan pembangunan bangsa," kata Gubernur Lebu Raya, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu pada acara peringatan pengabdian Raja Amarasi Hendrik Koroh di alun-alun Istana Kerajaan Amarasi di Desa Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
Semua nilai budaya yang diwariskan oleh para lelulur pejuang bangsa, memiliki makna yang sangat mendalam dan berarti bagi setiap generasi untuk dijadikan acuan dalam membangun bangsa dan negara.
"Nilai Kebenaran, sopan santun, cinta kasih, nilai kerja keras, kejujuran dan keiklasan serta pengorbanan diri bagi seluruh masyarakat dan bangsa ini, tanpa mengenal lelah adalah nilai-nilai yang harus dijadikan pedoman dalam setiap derap pembangunan bangsa ini," kata Gubernur Frans Lebu Raya.
Itulah sebabnya kata Gubernur Frans Lebu Raya, mantan Presiden Soekarno dalam sebuah pidato, mengingatkan kepada seluruh anak bangsa untuk jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah).
Karena dengan sejarah, anak-anak bangsa ini bisa belajar tentang masa lampau, tentang apa yang diwariskan para pejuang bangsa ini untuk dijadikan sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Pewaris Kerajaan Amarasi Robi Koroh mengatakan, Hendrik Koroh telah memiliki jasa yang sangat besar bagi pembangunan di Amarasi.
Pada masa sulit misalnya, almarhum harus bekerja keras untuk mensejahterakan masyarakat, khsusunya yang ada di Amarasi.
Almarhum yang meletakan dasar dan menjadikan Amarasi sebagai daerah penghasil ternak terbesar di Nusa Tenggara Timur melalui program paronisasi ternak sapi, katanya.
Semua perjuangan ini kata dia, terus diwariskan dan dipertahankan oleh para penerus kerajaan hingga saat ini, kata Robi Koroh. (T.B017/I006)
Berita Terkait
Polisi tetapkan satu WNA dan enam WNI asal Sultra tersangka penyelundupan manusia
Jumat, 10 Mei 2024 17:25 Wib
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT erupsi dua kali pada Jumat dini hari
Jumat, 10 Mei 2024 8:19 Wib
BMKG : Gempa magnitudo 5,0 di Alor NTT tidak berpotensi tsunami
Selasa, 16 April 2024 12:33 Wib
1.076 penumpang dari NTT tiba di Pelabuhan Makassar pada H+5 Lebaran
Selasa, 16 April 2024 6:13 Wib
Kemenkumham Sulsel dan Kakanwil NTT bahas kolektif kolegial
Selasa, 2 April 2024 21:18 Wib
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
AP I : Bandara El Tari buka rute penerbangan baru Kupang-Makassar PP
Jumat, 22 Maret 2024 11:44 Wib
BMKG imbau masyarakat tidak panik dengan gempa susulan di Kabupaten Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 17:53 Wib