Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyerukan bahwa Festival Cap Go Meh Singkawang, Kalimantan Barat, harus menjadi pusat perhatian dunia internasional.
Menurut Moeldoko dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu, Festival Cap Go Meh di Singkawang sudah diakui Badan PBB untuk pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan (Unesco) sebagai warisan budaya tak benda.
Hal itu juga, menurut dia, sebagai dampak dari upaya pemerintah melestarikan budaya Cap Go Meh.
"Ke depan, Festival Cap Go Meh harus menjadi pusat perhatian dunia Internasional," ujar dia saat menghadiri Festival Cap Go Meh Singkawang. Turut hadir dalam Festival Cap Go Meh Singkawang yakni Menteri BUMN Erick Thohir.
Ia mengatakan Festival Cap Go Meh juga bisa menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas nasional demi mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Mantan Panglima TNI itu juga menyinggung keberadaan patung ular naga di Singkawang yang pernah akan dibongkar oleh sekelompok ormas pada 2010.
Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mengklaim berada di depan untuk mencegah rencana pembongkaran patung ular naga.
"Saat itu saya katakan, kalau ada yang macam-macam membongkar patung naga, Moeldoko berdiri paling depan untuk menjaganya. Jangan sekali-kali mengusik Singkawang,” ujar Moeldoko.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengajak masyarakat Indonesia mendorong pelestarian budaya tanpa harus memperdebatkannya.
"Kalau di TV sering, tetapi melihat langsung ini perdana. Terima kasih diundang," kata Erick Thohir kepada wartawan, di Singkawang, Sabtu (5/2).
Erick menyatakan memiliki ekspektasi (harapan) yang tinggi dengan adanya Festival Cap Go Meh di kota seribu kelenteng itu, sehingga datang jauh-jauh untuk menyaksikan festival tersebut.
"Ya ekspektasi tinggilah, kalau nggak, ngapain datang dari jauh-jauh," kata dia, menjawab pertanyaan wartawan.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Moeldoko: Festival Cap Go Meh Singkawang harus jadi perhatian dunia