Logo Header Antaranews Makassar

Wisata MICE dorong tingkat okupansi hotel di Kota Makassar

id PHRI Sulsel, tingkat okupansi hotel, sektor perdagangan, sektor pariwisata, perhotelan di Makassar,Mice

Image Print
Wisata MICE dorong tingkat okupansi hotel di Kota Makassar

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sulsel Yusuf Sandy (kanan) disela kegiatan diskusi ekonomi di Makassar. Antara/ Suriani Mappong

Makassar (ANTARA) - Wisata MICE terkait pertemuan, konvensi, dan pameran dapat mendorong tingkat akuntansi perhotelan di Kota Makassar mencapai 47 persen pada 2022

. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sulsel Yusuf Sandy di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan, di Sulsel terdapat 128 hotel, baik yang berbintang maupun yang tidak berbintang. Dari jumlah itu terdapat 90 hotel berbintang.

Untuk jumlah kamar, lanjutnya, ada 15 ribu kamar di Kota Makassar dan 24 ribu kamar jika ditotal di seluruh kecamatan di Sudan Selatan.

“Dari jumlah kamar yang tersebar di Pulau Selatan, tahun 2022 akan menjadi angin segar bagi sektor perhotelan yang berangsur membaik yang ditandai dengan peningkatan okupansi hotel pascapandemi COVID-19 melanda,” ujar Yusuf.

Termasuk relaksasi perjalanan melalui transportasi udara, laut, dan darat, sehingga mobilisasi antar kabupaten/kota, provinsi, bahkan negara berdampak positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan.

Begitu pula dengan kegiatan berkumpul dalam suatu kegiatan, seperti seminar, workshop, pameran hingga konser yang merupakan bagian dari MICE, menjadi salah satu pemicu penggunaan fasilitas hotel.

Oleh karena itu, lanjut Yusuf, wisata MICE tidak bisa dipisahkan dari perhotelan dan pariwisata, karena keduanya saling terkait dan saling membutuhkan.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pembangunan Luar Negeri Departemen Perdagangan Sulsel I Dewa Nyoman Mahendrajaya dalam diskusi publik yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PJl) Sulsel jelang akhir pekan ini.

Dikatakannya, sektor perdagangan juga tidak lepas dari sektor pariwisata dan perhotelan.

“Barang dan jasa tidak dapat dipisahkan dari sektor perdagangan, sehingga dampak pergerakan barang dan jasa berdampak positif terhadap pencapaian sektor perdagangan,” ujarnya.

Terbukti, sektor perdagangan pada tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 33 persen terhadap PDRB atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya memberikan kontribusi sebesar 21,18 persen terhadap PDRB

.
Pewarta :
Editor: Redaktur Makassar
COPYRIGHT © ANTARA 2024

Berita Terkait