Wali Kota Makassar usulkan BPD Sulselbar siapkan dana darurat kebencanaan
Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengusulkan disiapkan dana darurat atau biaya tak terduga (BTT) di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar untuk digunakan dalam penanganan keadaan darurat kebencanaan.
"Saya usulkan ada dana BTT atau dana darurat bagi daerah-daerah yang terkena bencana. Sudah tadi ditetapkan, jadi keuntungan maksimal disisipkan untuk itu," ujar dia di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Menurut dia, dana tersebut nantinya diperuntukkan bagi wilayah yang ketika dilanda bencana maka bisa secara langsung mendapatkannya atau dicairkan.
Namun demikian, dana itu bukan milik siapa pun, tetapi ketika ada daerah terkena bencana maka bisa disalurkan ke daerah itu.
"Jadi kalau ada bencana maka langsung disalurkan. Jadi tidak ada yang punya. Yang punya kalau ada yang kena bencana," ujarnya ketika mengusulkan hal itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa 2023 PT Bank Sulselbar di Hotel The Rinra.
Selain itu, dirinya menuturkan perlunya banyak perbaikan manajemen, terutama dalam penyaluran CSR (Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Namun, kata dia, sejauh ini capaian Bank Sulselbar cukup baik.
"Peningkatan yang sudah dicapai Bank Sulselbar sampai saat ini kita apresiasi, performanya sudah bagus," papar Wali Kota Makassar dua periode yang disapa akrab Danny Pomanto ini.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi pada kesempatan itu, mengemukakan capaian kinerja BPD Sulselbar tahun 2022 bertumbuh positif.
Selain itu, untuk labanya dari semula Rp854 miliar pada ahun 2021, naik menjadi Rp881 miliar lebih atau meningkat Rp27 miliar pada tahun 2022.
"Kita menargetkan untuk tahun 2023 pendapatan Laba hampir Rp900 miliar. Semoga tahun ini kita bisa maksimalkan, sama dengan hasil kemarin," kata dia.
"Saya usulkan ada dana BTT atau dana darurat bagi daerah-daerah yang terkena bencana. Sudah tadi ditetapkan, jadi keuntungan maksimal disisipkan untuk itu," ujar dia di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Menurut dia, dana tersebut nantinya diperuntukkan bagi wilayah yang ketika dilanda bencana maka bisa secara langsung mendapatkannya atau dicairkan.
Namun demikian, dana itu bukan milik siapa pun, tetapi ketika ada daerah terkena bencana maka bisa disalurkan ke daerah itu.
"Jadi kalau ada bencana maka langsung disalurkan. Jadi tidak ada yang punya. Yang punya kalau ada yang kena bencana," ujarnya ketika mengusulkan hal itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 dan RUPS Luar Biasa 2023 PT Bank Sulselbar di Hotel The Rinra.
Selain itu, dirinya menuturkan perlunya banyak perbaikan manajemen, terutama dalam penyaluran CSR (Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Namun, kata dia, sejauh ini capaian Bank Sulselbar cukup baik.
"Peningkatan yang sudah dicapai Bank Sulselbar sampai saat ini kita apresiasi, performanya sudah bagus," papar Wali Kota Makassar dua periode yang disapa akrab Danny Pomanto ini.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi pada kesempatan itu, mengemukakan capaian kinerja BPD Sulselbar tahun 2022 bertumbuh positif.
Selain itu, untuk labanya dari semula Rp854 miliar pada ahun 2021, naik menjadi Rp881 miliar lebih atau meningkat Rp27 miliar pada tahun 2022.
"Kita menargetkan untuk tahun 2023 pendapatan Laba hampir Rp900 miliar. Semoga tahun ini kita bisa maksimalkan, sama dengan hasil kemarin," kata dia.