Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan pembiayaan investasi pada tahun 2023 berfokus pada sektor prioritas demi kesejahteraan masyarakat.
"Pembiayaan investasi sudah terealisasi terutama untuk kepentingan masyarakat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Pembiayaan investasi secara terperinci telah diberikan sebagai bentuk kontribusi APBN untuk perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), mencerdaskan bangsa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan memberikan bantuan kepada dunia internasional melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).
Sampai dengan 31 Maret 2023, dia menyebutkan telah disalurkan sebanyak 46.233 unit rumah FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan nilai Rp5,17 triliun di 371 kota/kabupaten.
Pada 24 Februari 2023, dana FLPP telah dicairkan sebesar Rp6 triliun. Adapun total dana FLPP per Maret 2023 mencapai Rp85,78 triliun.
Selama tahun 2023, pembiayaan investasi terhadap Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) ditargetkan untuk menyalurkan 229 ribu unit rumah FLPP senilai Rp26,21 triliun.
Selanjutnya, kata Sri Mulyani, target penerima beasiswa dari LPDP pada tahun 2023 antara lain mencakup 7.796 orang untuk program native, 287.591 orang penerima dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta 41.826 orang penerima dari Kementerian Agama (Kemenag).
Selain itu untuk program riset, dana LPDP disalurkan untuk membiayai 2.097 proyek (riset sedang berjalan sebanyak 1.279 proyek dan riset selesai sebanyak 818 proyek). LPDP juga telah melakukan pendanaan Riset Indonesia Maju dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga Februari 2023 sebanyak 426 proyek.
Adapun target penyaluran dana abadi LPDP pada tahun ini ditetapkan sebesar Rp8 triliun. Per Maret 2023, total dana abadi tercatat senilai Rp134,11 triliun.
Tak hanya itu, dia menuturkan pemerintah juga telah merealisasikan pembiayaan investasi dengan mencairkan dana sebesar Rp2 triliun pada Maret 2023 untuk meningkatkan dana abadi LDKPI serta kapasitas pemberian hibah kepada pemerintah asing atau lembaga asing melalui LDKPI. Secara keseluruhan, total dana abadi LDKPI mencapai Rp8 triliun per Maret 2023.
"Dana ini bertujuan untuk memenuhi azaz Indonesia dalam ikut menjaga ketertiban dunia dalam menjaga perdamaian abadi. Kita membantu banyak negara yang mengalami dampak tidak baik, entah karena perang maupun bencana," ujarnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani: Pembiayaan investasi 2023 berfokus pada sektor prioritas
Berita Terkait
Menkeu menjamin APBN digunakan untuk peningkatan kesejahteraan guru
Jumat, 29 November 2024 10:55 Wib
Menkeu gelar rapat bahas kelanjutan operasional BPJS Ketenagakerjaan pada 2025
Kamis, 28 November 2024 21:05 Wib
Presiden Prabowo meraih komitmen investasi 8,5 miliar dolar AS Roundtable Forum
Jumat, 22 November 2024 9:49 Wib
Menkeu Sri Mulyani sebut PPN 12 persen pada 2025 tetap dijalankan sesuai mandat UU
Kamis, 14 November 2024 16:12 Wib
Pemerintah telah menyalurkan Rp463,1 triliun untuk dana pendidikan 2024
Rabu, 13 November 2024 9:05 Wib
Sri Mulyani memangkas 50 persen anggaran dinas kementerian/lembaga
Senin, 11 November 2024 15:48 Wib
Sri Mulyani: Efek kemenangan Trump ke rupiah lebih baik dari mata uang lain
Jumat, 8 November 2024 15:16 Wib
Sri Mulyani: Kemenangan Donald Trump berpotensi pengaruhi harga minyak dunia
Jumat, 8 November 2024 15:14 Wib