Jayapura (ANTARA Sulsel) - Ketua Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Pdt Alberth Yoku, S.Th mengatakan pihaknya bekerjasama dengan pemerintah setempat akan menggelar Festival Papua Sejahtera (FPS) guna menuju 100 hari kerja Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal.
"Festival Papua Sejahtera digelar menjelang 100 hari masa kerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe Klemen Tinal (Lukmen) yang dilantik pada 9 April lalu," kata Pdt Alberth Yoku di Jayapura, Kamis.
Dikatakannya, Festival Papua Sejahtera ini rencananya akan dihelat pada 5 - 7 Juli dan mulai pukul 16:00 Wita di lapangan Entrop, Kota Jayapura. Dan menurut Pdt Yoku. FPS ini digelar sesuai dengan visi dan misi pasangan gubernur dan wakil gubernur menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
"Jadi menuju 100 hari kerja Pak Lukas dan Pak Klemen akan diawali dengan FPS ataui Festival Papua Sejahtera. Yang didalamnya berisi ibadah, nyanyian dan doa yang akan dibawakan oleh pembicara internasional Pdt Peter Youngren,l katanya.
Menurutnya, warga masyarakat yang tinggal dan hidup di Papua cukup majemuk mulai dari etnis dan suku dengan puluhan denominasi gereja. Sehingga dalam keyakinan itu perlu dibangun sebuah persahabatan dan komitmen bersama untuk membangun Tanah Papua kearah yang lebih baik dan damai," katanya.
Untuk itu, Pdt Alberth mengimbau agar segenap warga nasrani yang datang dari berbagai lapisan gereja agar bisa hadir dan menyaksikan FPS.
Kepada media lokal di Jayapura, Pdy Peter Youngren mengatakan selama 30 tahun telah mengajar lebih di 85 negara di dunia mengenai rahasia tentang kehidupan, cinta, kesehatan, kebahagiaan dan sukses bersama Allah.
"Papua memilki keunikan tersendiri dan saya sangat tertarik datang. Saya bersama istri sangat kagum dengan keindahan alam Papua," katanya.
"Saya sangat tertarik ke Papua karena Allah sangat mengasihi Papua. Papua majemuk dengan perbandingam agama yang cukup sepadan. Tetapi saya tidak melihat agama, akan tetapi cara pendekatan kami adalah pendekatan persahabatan. Karena dalam Tuhan Yesus itu, tidak membedakan agama," katanya. N. Sunarto