Kendari (ANTARA Sulsel) - Tim SAR gabungan dari Brimob, Polda dan unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Tenggara mulai melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir akibat hujan yang melanda Kota Kendari, sejak beberapa hari terakhir.
Pantauan di lokasi kejadian di Kendari, Selasa, tidak sedikit warga masyarakat yang terjebak banjir di dalam rumah mereka, termasuk puluhan mahasiswa yang tinggal disejumlah kampus Avicena yang ikut terendam banjir dengan ketinggian 1-4 meter itu.
Regu penolong dari gabungan SAR Kendari, belum bisa mengangku sekaligus para warga yang terjebak banjir itu, karena terbatasnya peralatan yang dimiliki. Sementara jumlah warga yang meminta evakuasi cukup banyak.
"Terus terang, tim SAR gabungan dari Brimob Polda terbatas kemampuan untuk mengangkut sekaligu. Makanya waarga harus bersabar menunggu giliran untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Asri jaya, salah seorang petugas SAR itu.
Bahkan, dari belasan petugas SAR yang melakukan evakuasi itu, kata Asri, terpaksa harus membatalkan puasa mereka, karena selain tenaga yang sudah melemas dan harus membutuhkan air untuk mengembalikan tenaga dan stamina mereka dalam melakaukan kerja evakuasi warga.
Beberapa tempat pelarian warga untuk diungsikan itu adalah memilih di mesjid Al-Akbar Lepo-Lepo, karena selain tempatnya berada pada ketinggian, juga akses barang warga yang terkenan banjir tidak sulit untuk diangkat.
"Saya kira di mesjid inilah tempat sementara menampung barang-barang kami yang bisa diselematkan," kata Ny Ati, warga Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga.
Menurut Ati, barang-barang miliknya seperti lemari, kursi, tempat tidur dan peralatan dapur lainnya hambis terendam banjir, karena rumah mereka terendam air disaat sebelum makan sahur tiba.
"Bagaimana bisa kami menyelematkan barang disuasa tengah malam tadi. Kalaupun ada sebagian barang-berang yang diselamatkan siang ini, itu setelah ada peretolongan dari warga yang menolong kami," katanya dengan muka sedih.
Ia juga berharap kepada pemerintah Kota Kendari maupun Pemprov Sultra untuk segera menurunkan bantuan berupa membangun tenda-tenda darurat serta bahan makanan dan peralatan tidur lainnya karena semua barang-barang khususnya pakaian mereka tidak terselematkan. Masduki Attamami
Berita Terkait
150 orang tewas, 112 lainnya hilang akibat banjir di Brazil
Kamis, 16 Mei 2024 13:18 Wib
BNPB : 67 orang meninggal dunia dalam bencana banjir lahar Gunung Marapi Sumbar
Kamis, 16 Mei 2024 12:47 Wib
PT Vale berikan layanan "trauma healing" bagi korban bencana di Luwu Sulsel
Kamis, 16 Mei 2024 6:03 Wib
BNPB sebut Jumlah korban banjir lahar di Sumbar bertambah jadi 58 orang pada Rabu
Rabu, 15 Mei 2024 9:56 Wib
TNI AU kembali mengevakuasi 18 korban banjir di Luwu Sulawesi Selatan
Senin, 13 Mei 2024 13:55 Wib
29 korban banjir di Tanah Datar Sumbar belum ditemukan
Senin, 13 Mei 2024 13:52 Wib
Korban tewas warga Palestina di Gaza lewati angka 35.000 di tengah serangan Israel
Senin, 13 Mei 2024 13:46 Wib
11 korban meninggal kecelakaan bus pariwisata dibawa ke rumah duka
Minggu, 12 Mei 2024 11:19 Wib