Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar Sulawesi Selatan menyiapkan 3.000 beasiswa untuk anak lorong bekerja sama dengan Badan Amil Zakat (Baznas) Makassar untuk pengentasan kemiskinan, sebagai bagian dari implementasi Program Lorong Wisata yang digagas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi saat memimpin rapat koordinasi bahas pengentasan kemiskinan di Kota Makassar, Senin, mengatakan beberapa program disiapkan untuk pengentasan kemiskinan ekstrim, salah satunya penyiapan beasiswa.
"Permasalahan kemiskinan harus ditangani secara serius, koordinasi dan kolaborasi seluruh OPD. Butuh kerja bersama karena pengentasan kemiskinan mencakup banyak aspek, bukan hanya sebatas kondisi perumahan, kondisi kesehatan, bahkan hingga taraf pendidikan anak-anak," ujarnya.
Ia mengatakan Program Lorong Wisata tidak hanya sekedar untuk menghadirkan destinasi wisata baru, tetapi memiliki cakupan yang lebih luas.
Bahkan melalui program Lorong Wisata, Pemerintah Kota Makassar berjanji akan menuntaskan persoalan anak putus sekolah. Khususnya yang tinggal di lorong.
Hal itu sejalan dengan program strategis Revolusi Pendidikan Semua Harus Sekolah yang merupakan penjabaran dari misi revolusi SDM dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi.
Melalui rakor yang dihadiri oleh staf ahli dan kepala OPD terkait, dibahas berbagai langkah dan program guna menuntaskan permasalahan kemiskinan ekstrim, diantaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan, Bappeda, dan beberapa OPD lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin menyampaikan telah menyiapkan 3.000 beasiswa anak lorong bekerjasama dengan Baznas Kota Makassar.
"Pemkot Makassar menyiapkan 2.000 beasiswa, sedangkan Baznas menyiapkan 1.000 beasiswa bagi anak lorong, dan ini membutuhkan koordinasi dengan camat, hingga RT/RW, agar benar-benar tepat sasaran," ujarnya.
Selain itu, permasalahan lainnya, terkait penanganan anak jalanan, gelandangan dan pengemis yang masih kerap dijumpai di beberapa titik di Kota Makassar.
"Akan dilakukan patroli, pembinaan, hingga pemulangan jika ditemukan yang bukan warga Makassar. Sanksi tegas pun akan diberlakukan jika terbukti dan ditemukan adanya eksploitasi anak yang dilakukan oleh oknum tertentu," tutur Plt Kepala Dinas Sosial Armin Paera.
Pembahasan terkait pengentasan kemiskinan juga memaparkan terkait berbagai program guna penanganan stunting, hingga ketersediaan sanitasi yang layak dan sehat, serta rehabilitasi wilayah kumuh menjadi wilayah yang lebih baik lagi.
Berita Terkait
Dispar kenalkan 'Makassar Kota Makan Enak' pada MTF 2024 di Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024 6:44 Wib
Pj Bupati Luwu mengajak seluruh pihak sukseskan Pilkada Serentak 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:42 Wib
Kemendagri sosialisasi sukseskan Pilkada Serentak 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:41 Wib
Sulsel siap melaksanakan Pilkada Serentak 27 November 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 18:34 Wib
50 perusahaan meramaikan ajang MDS-MTF di Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024 17:49 Wib
Baznas RI nobatkan Wali Kota Makassar jadi Duta Zakat Indonesia
Sabtu, 18 Mei 2024 14:33 Wib
KPK sita dokumen dan bukti elektronik saat geledah rumah adik SYL di Makassar
Sabtu, 18 Mei 2024 6:29 Wib
Danlantamal VI Makassar ke Kepulauan Selayar terkait rencana pembangunan Lanal
Sabtu, 18 Mei 2024 6:16 Wib