Penandatanganan Kontrak Paket-paket Pekerjaan SPAM Regional Mamminasata Provinsi Sulsel itu dilakukan di Makassar, Jumat dengan dihadiri Sesditjen Cipta Karya Kementrian PUPR Riono Suprapto, Kepala Sub Direktorat Wilayah III Direktorat Air Minum Ade Syaiful Rahman, dan Kepala BPPW Sulsel Ahmad Asiri.
"SPAM Regional Mamminasata ini adalah hadiah luar biasa bagi Provinsi Sulawesi Selatan, dan sudah cukup lama ditunggu. Sebelas tahun tertunda karena harus berulang kali direvisi," kata Andi Sudirman.
Masing-masing kontrak yakni pembangunan IPA kapasitas 500 liter per detik SPAM Regional Mamminasata (Tahap 1) dengan nilai paket Rp154,25 miliar, supervisi pembangunan IPA SPAM Regional Mamminasata (Tahap 1) dengan nilai Rp3,55 miliar, Pembangunan JDU SPAM Regional Mamminasata dengan nilai paket Rp161,64 miliar, dan Supervisi Pembangunan JDU SPAM Regional Mamminasata Rp5 miliar.
Andi Sudirman mengungkapkan SPAM Regional Mamminasata dengan kapasitas 500 liter per detik merupakan mega proyek Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi prioritas. Jika dikonversi, bisa memenuhi kebutuhan air minum 200 ribu jiwa atau setara 40 ribu KK (Kepala Keluarga).
"SPAM Mamminasata ini luar biasa, dan kami di pemerintah provinsi sebenarnya sudah dua tahun ini menyiapkan anggaran sebagai dana sharing untuk sambungan rumahnya," ujarnya.
Andi Sudirman menambahkan, selain dana sharing dari pemerintah provinsi, juga akan ada dana sharing dari kabupaten kota. Sehingga, ke depan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kabupaten kota terkait.
"Pada intinya, kami di pemerintah provinsi menjadikan ini prioritas, karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUTRPKP) Kabupaten Takalar Muhsin menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan lokasi pembangunan dan menentukan Kecamatan Galesong menjadi sasaran SPAM di Takalar.
"Penentuan Kecamatan Galesong tepatnya di Desa Galesong Kota, ini berdasarkan rekomendasi PDAM yang dinilai sebagai ibu kota kecamatan," kata Muhsin.
Pada awal pengerjaan proyek ini akan dianggarkan dengan nilai Rp5 miliar di 2024, sebagai sharing anggaran bersama pihak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
Selanjutnya, pekerjaan distribusi jaringan dengan luasan 26 kilometer persegi yang menargetkan 5.600 Sambungan Rumah (SR) dengan jangka waktu tiga tahun, 2024-2026. Masing-masing yakni 2.000 SR di 2024 dan 2025, selanjutnya 1.600 SR di 2026.
"Wilayahnya sudah siap, sisa anggaran yang kita baru rencanakan," ujarnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pembangunan SPAM Mamminasata segera dimulai untuk 40.000 KK