Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) mengupayakan agar kalangan lanjut usia di wilayah setempat memiliki kemampuan yang tangguh dan produktif melalui orientasi perawatan jangka panjang bagi lansia.
"Melalui orientasi perawatan jangka panjang bagi lanjut usia (Lansia) ini diharapkan para lansia menjadi mandiri," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, pentingnya melakukan orientasi tersebut mengingat jumlah lansia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2021, persentase penduduk lansia di Indonesia mencapai 29,3 juta atau 10,82 persen dari total penduduk.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,12 persen dari Tahun 2020 yang tercatat 10,7 persen. Sementara diperkirakan pada 2045, lansia Indonesia akan mencapai hampir seperlima dari jumlah penduduk di negeri ini.
.
"Terdapat delapan provinsi yang memasuki "ageing population" atau proporsi lansia di wilayah tersebut telah melampaui 10 persen, salah satunya Provinsi Sulsel yang mencapai 10,65 persen," katanya.
Dalam menghadapi hal tersebut, lanjut dia, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel mengadakan "Orientasi Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia" selama tiga hari di salah satu hotel di Makassar.
Sementara itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulsel Faizal Fahmi berharap lansia menjadi salah satu sasaran dari Program Bangga Kencana.
"Dalam hal ini,para lansia dibina agar menjadi lebih produktif. Selain itu, perawatan jangka panjang merupakan proses pemberian bantuan dan dukungan bagi lansia," katanya.
Lansia merupakan salah satu sasaran program BKKBN selain remaja. Apalagi pada tahun 2045, jumlah lansia diprediksi seperlima dari jumlah penduduk Indonesia, sehingga diperlukan pembinaan agar kedepannya lansia menjadi produktif.
"Sedang Perawatan Jangka Panjang merupakan salah satu proses bantuan dan dukungan bagi lansia yang tidak mampu merawat dirinya sendiri baik sebagian maupun secara total," ujarnya.