Jakarta (ANTARA) - Kapten Timnas Bola Basket Brazil Marcelo Huertas menaruh respek yang sama pada seluruh tim yang ada di Grup G, yakni juara bertahan Spanyol, Iran, serta Pantai Gading, dan menganggap persaingan di Piala Dunia FIBA 2023 akan sangat ketat.
"Kami memiliki persiapan yang baik. Kami datang untuk berkompetisi dengan harapan menjadi yang terbaik di semua area, dalam hal taktis, teknis, dan juga mempersiapkan mental untuk setiap skenario, setiap pertandingan menghadapi lawan kami. Tidak masalah bermain melawan Spanyol, Iran, dan Pantai Gading, kami akan menghormati semua orang dengan cara yang sama," kata Huertas dalam konferensi pers menjelang pembukaan Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia Arena Jakarta, Kamis.
Menurut Huertas, Brazil saat ini memang tak diperkuat bintang NBA seperti pada masa lalu. Namun, pemain yang sebagian kariernya dihabiskan bermain di klub-klub Spanyol tersebut meyakini komposisi pemain lama dan baru menghadirkan kekuatan baru yang unik.
"Kami punya pemain dengan tipe berbeda di banyak posisi. Cara Yago Mateu bermain berbeda dengan saya. Gaya main Bruno Caboclo juga berbeda dengan Cristiano Felicio," kata kapten tim berusia 40 tahun tersebut.
Huertas sendiri salah satu pemain senior di Timnas Brazil yang telah membela negaranya di piala dunia bola basket sebanyak empat kali. Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia akan menjadi kompetisi basket dunia kelima kalinya yang diikuti olehnya.
Perpaduan pemain senior dan pebasket muda yang memiliki gaya bermain berbeda itu akan membuat Brazil bisa mengatur tim sesuai dengan gaya permainan yang diinginkan menghadapi lawan dengan karakteristik dan keunggulan yang juga berbeda. Menurut dia ini akan memudahkan De Conti sebagai pelatih.
Pelatih Brazil De Conti tak mau sesumbar dengan memastikan seberapa jauh timnya akan melangkah di piala dunia kali ini. Namun ia melihat timnya sudah bermain dalam level tertinggi. "Kami akan menjadi tim yang kompetitif," katanya.
Opstimisme De Conti dikarenakan Brazil telah menjalani tiga pertandingan pemanasan di Australia dan seluruhnya berhasil dimenangkan.
Brazil mengalahkan Sudan Selatan 85-75, tuan rumah Australia 90-86, dan Venezuela 83-71. Dua laga di China berakhir dengan kekalahan 87-93 dari Italia, dan 85-89 dari Serbia. Namun, dia juga melihat penampilan menjanjikan.
"Kami mengalahkan Australia di depan pendukungnya dan bertarung ketat melawan Serbia. Jelas kami bisa bersaing dengan setiap tim," kata De Conti.
Baca juga: Timnas basket Prancis tak mau sesumbar di Piala Dunia FIBA 2023
Berita Terkait
Israel kian terisolasi akibat tekanan dunia
Minggu, 12 Mei 2024 11:07 Wib
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Fadil Zumhana meninggal dunia
Sabtu, 11 Mei 2024 14:38 Wib
Penyanyi dangdut Jhonny Iskandar meninggal dunia di usia 64 tahun
Jumat, 10 Mei 2024 12:20 Wib
Lupakan tiket Olimpiade Paris, mari fokus ke Piala Dunia 2026
Jumat, 10 Mei 2024 8:15 Wib
Trofi bola emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 akan dilelang 6 Juni 2024
Kamis, 9 Mei 2024 17:08 Wib
Tuan rumah Piala Dunia Putri 2027 akan diumumkan pada 17 Mei 2024
Kamis, 9 Mei 2024 17:01 Wib
Raksasa farmasi AstraZeneca tarik peredaran vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Kamis, 9 Mei 2024 6:42 Wib
Satu korban hilang akibat banjir di Wajo Sulsel ditemukan meninggal dunia
Senin, 6 Mei 2024 20:04 Wib